Mercedes-Benz Akan Tarik Hampir 1 Juta Model Lama Secara Global

5 Juni 2022, 17:09 WIB
Ilustrasi mobil mewah Mercedes Benz E350 2020 milik Rektor UI, Ari Kuncoro /Dok Foto Mercedez-Benz

ARAHKATA - Mercedes-Benz mengumumkan akan segera menarik hampir satu juta kendaraan model lama di seluruh dunia.

Mercedes-Benz mengkhawatirkan masalah potensial terkait dengan sistem pengereman.

Otoritas transportasi federal Jerman (KBA) mengatakan bahwa penarikan tersebut mempengaruhi mobil yang dibuat antara tahun 2004 hingga 2015 dari seri SUV ML dan GL, serta minivan mewah R-Class.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Diungsikan Usai Pesawat Melintas di Atas Rumah Peristirahatan

Menurut KBA, sebanyak 993.407 kendaraan ditarik di seluruh dunia, termasuk sekitar 70.000 unit di Jerman.

“Korosi pada booster rem dalam kasus terburuk dapat menyebabkan koneksi antara pedal rem dan sistem pengereman terputus. Akibatnya, rem servis bisa berhenti berfungsi,” kata KBA, dikutip dari The Guardian pada Minggu, 5 Juni 2022.

Mercedes-Benz mengonfirmasi atas penarikan itu dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP.

Baca Juga: Swiss Masuk Musim Panas, KBRI Bern Positif Pencarian Eril Lebih Mudah di Sungai Aare

Menurut perusahaan langkah tersebut diambil berdasarkan "analisis laporan terisolasi untuk kendaraan tertentu".

"Dalam kasus korosi yang sangat parah yang jarang terjadi, mungkin saja manuver pengereman yang sangat kuat atau keras menyebabkan kerusakan mekanis pada booster rem, di mana koneksi antara pedal rem dan sistem rem akan gagal," kata Mercedes.

"Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, tidak mungkin memperlambat kendaraan melalui rem servis. Dengan demikian, risiko kecelakaan atau cedera akan meningkat," tambah perusahaan itu.

Baca Juga: Waspada Penipuan, KAI Imbau Cermati Program Promo

Perusahaan mengatakan langkah penarikan tersebut akan dilakukan sesegera mungkin dan menghubungi pemilik kendaraan yang berpotensi terkena dampak.

“Proses penarikan akan melibatkan pemeriksaan kendaraan yang berpotensi terkena dampak dan tergantung pada hasil pemeriksaan, mengganti suku cadang jika diperlukan. Sampai pemeriksaan dilakukan, kami meminta pelanggan untuk tidak mengemudikan kendaraan mereka,” kata perusahaan yang berbasis di Stuttgart itu.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler