Politisi PKS Ajak Masyarakat Lumajang Jadi Peternak Tanpa Modal

10 Mei 2021, 14:00 WIB
Artono, Anggota DPRD Jatim Dapil V /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Merosotnya perkonomian akibat pandemi covid-19 mengharuskan masyarakat untuk berwirausaha sendiri. Mengingat banyak pekerja yang ter-PHK karena produksi menurun.

Untuk berwirausaha dibutuhkan modal besar sebagai biaya produksi dan promosi. Namun Anggota DPRD Jatim dapil V (Jember-Lumajang), Artono bukan mengajak masyarakat untuk berwirausaha produk, melainkan sebagai peternak kambing.

Mengingat menjadi usahawan membutuhkan dana, dan tentunya akan kredit ke bank.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Cari Solusi yang Tepat untuk Membayar Insentif Nakes

"Kita tidak mengajak mereka untuk mengajukan pinjaman kita sangat riskan," ujar Artono saat serap aspirasi di Desa Mojosari Kecamatan Sumbersuko Lumajang, Jumat 7 Mei 2021.

Politisi asal PKS itu menegaskan, semua bisnis itu memiliki beresiko. Dimana usaha bisa beresiko berhasil jika produksinya jalan terus. Sebaliknya jika peminatnya sedikit, tentu risikonya produksi bisa berhenti.

Jika produksi berhenti, maka pelaku usaha itu kesulitan mengembalikan uang yang dipakai untuk modal. Sementara uang tersebut hasil pinjaman.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kecam Aksi Kekerasan yang Dilakukan Israel

"Kasihan mereka tak bisa mengembalikan," tuturnya.

Menurut Artono, tidak bisa dipungkiri dengan adanya pandemi Covid-19 juga menyebabkan usaha kecil menengah gulung tikar.

Pelaku usaha tidak bisa melakukan kegiatan usahanya karena beberapa tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan usaha sudah tutup, sekolahan tutup dan lainnya. 

Baca Juga: Pemkab Siap Tanggung Iuran BPJS Ratusan Ribu Warga Sidoarjo

"Mereka memang betul-betul mengalami kesulitan dari segi ekonomi. Untuk itu kami hadir menyemangati mereka memberi program supaya dimanfaatkan selama menghadapi pandemi ini," tuturnya.

Pria yang juga wakil Ketua Komis E DPRD Jatim itu menilai program yang paling tepat adalah peternakan kambing. Mengingat tidak membutuhkan dana besar.
Peternakan yang digulirkan diyakini bisa memback up kebutuhan ekonomi masyarakat.

"Kambing itu satu tahun bisa beranak dua kali. Satu kali beranak bisa dua anak jadi satu tahun bisa empat anak," paparnya.

Baca Juga: Pemuda Katolik Jabar Minta Pemkab Garut Cabut Penyegelan Masjid

Artono menjelaskan, untuk memulai peternakan, masyarakat bisa membuat sebuah kelompok yang dapat saling membantu, diantara untuk kelompok pengadaan pakannya dan perawatannya.

Pemerintahan Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengungkit ekonominya melalui program-program yang bisa diberikan kepada tanpa harus mengembalikan modal melalui dana hibah.

"Insya Allah program kami ini bisa bermanfaat," pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler