Network
ARAHKATA - Gelaran Pemilihan kepala daerah tekah usai namun kemenangan pasangan calon dari partai pengusung dianggap tidak membawa dampak besar bagi partai pada Pemilihan Umum dan Pilpres.
Pernyataan tersebut muncul pada acara webinar Parwa Institut "Kesiapan Partai Politik Menuju 2024", Jumat 15 Januari 2021. Sejumlah narasumber menyebut Pilkada merupakan kerja bareng antar partai yang tidak bisa diklaim pasangan calon adalah kerja atas satu partai saja jika memang pasangan calon tersebut diusung koalisi.
Bapilu Partai Demokrat, Andi Nurpati mengatakan pada Pilkada, Pileg, dan Pilpres berbeda. Menurutnya, pasangan calon yang diusung belum tentu memberikan suara dominan diwilayah tersebut.
Baca Juga: Problem RUU Pemilu, Partai Soroti PT hingga Perubahan Dapil
"Jika kader parpol bekerja bisa saja meningkat suara didaerah tersebut, karena ini pertarungannya berbeda walaupun bungkusnya dari Parpol yang sama" terang Andi.
Sedangkan, Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakn koalisi nasional baik yang berada didalam pemerintah dan diluar pemerintah atau oposisi bisa saja akan berkoalisi didaerah. Bagi Viva, karena ditiap daerah berbeda indikator dan bahkan partai dinasional bertarung tapi didaerah mereka duduk bareng.
"Karena pilkada merupakan hasil gotong royong parpol yang saat ini pendukung pemerintah maupun diluar pemerintah. koalisi bisa saja berubah dindaerah misalnya PDIP dan PKS," ungkapnya.
Baca Juga: RUU PKS Masuk Prolegnas Prioritas 2021, PKB : Alhamdulillah Ini Bentuk Pengabdian
Sependapat dengan Viva, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan Pilkada itu seperti cerminan Parpol, karena kemenangan pasangan calon adalah milik rame-rame.Tapi bagi Willy, setiap partai akan melihat kekuatan dan visi misi jelas maka akan meningkat juga suara partai karena kekuatan ketokohan.
"Pilkada sebagai milestone sebagai cermin parpol melihat sebagai nilai milik rame-rame. menjadi power sharing. Untuk kekuatan partai kita melihat ada visi misi penting dan pendekatan figuritas dan misal Jabar memenangkan ridwan kamil, Nasdem pun suara naik,"tutur Willy.
Parpol melihat adanya keterkaitan antara hasil Pilkada disuatu daerah tak lantas membuat kemenangan di wilayah tersebut pada Pemilu dan Pilpres. Hal ini dikarenakan adanya faktor ketokohan dan kesamaan visi misi partai dengan calon yang diusung.***
