Demokrat: SBY tak Pernah Minta Uang Rp9 Miliar

- 16 Februari 2021, 20:40 WIB
Renville Antonio
Renville Antonio /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Partai Demokrat memastikan bahwa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp9 miliar melalui Yudhoyono Foundation bukan permintaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dana hibah itu murni bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pembangunan Museum SBY.

"Pak SBY tidak pernah meminta, jadi ini murni (bantuan)," tegas Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio, di Surabaya, Selasa 16 Februari 2021.

Renville menjelaskan, dana hibah itu tidak menyalahi sehingga boleh dicairkan. Mengingat pembangunan Museum SBY hanya bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Pacitan.

Baca Juga: Kacang Trending si Twitter, Ini Segudang Manfaatnya untuk Kesehatan!

"Museum ini bukan museum biasa. Museum ini cukup baik, besar, lengkap, dan nanti bisa menjadi destinasi wisata pendidikan, juga wisata yang lain. Bahwa (Museum ini menggambarkan) bagaimana kepemimpinan presiden ke-6 (SBY)," paparnya

Renville mengaku dana bantuan bukan kali pertama dilakukan untuk menyiapkan bangunan monumental. Apalagi dana itu untuk membantu yayasan, dan bertujuan untuk mengenang kemimpinan Presiden SBY.

"Sama seperti zamannya, mungkin (Presiden) Gus Dur waktu di Jombang," tutur mantan Anggota DPRD Jatim.

Baca Juga: Mengenal Aplikasi Clubhouse yang Dipopulerkan Elon Musk

Renville menceritakan, dana hibah untuk Museum SBY di Pacitan berawal dari inisiatif Gubernur Jatim periode 2014-2019, Soekarwo. Hanya saja, ketika itu masa bakti Soekarwo habis karena sudah dua periode.

Dengan begitu, peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur berikutnya yakni Khofifah Indar Parawansa.

"Tapi itu inisiatif Gubernur Pakdhe Karwo. Jadi ya kita terima kasih. Waktu itu Bu Gubernur (Khofifah) waktu peletakan batu pertama (hadir) dan memberi apresiasi," terangnya.

Renville mempertanyakan warganet yang tiba-tiba membahas Museum SBY usai Presiden Jokowi mengunjungi Pacitan untuk meresmikan Bendungan Tukul, pada Minggu 14 Februari 2021. Mengingat Museum SBY di Pacitan sudah sejak lama direncanakan

Baca Juga: Jungkook BTS Fans Bikin Lagu untuk OST Drama Jepang, Fans Histeris

"Jadi itu, saya juga heran, ramai-ramai itu. Apalagi ramai-ramai itu dipas-paskan kedatangan Pak Presiden (Jokowi)," ungkap Renville.

Sebelumnya, Bupati Pacitan Indartato menceritakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pacitan mengusulkan dana bantuan untuk pembangunan Museum SBY-Ani yang berada di Pacitan kepada Pemerintah Provinsi.

Kemudian dana yang disebut sebagai bantuan keuangan khusus (BKK) itu diterima oleh pemerintah Kabupaten Pacitan pada 9 Desember 2020 lalu.

Dana tersebut selanjutnya dimasukkan dalam APBD Kabupaten Pacitan Tahun 2021.

Baca Juga: Penyuap Kasus Korupsi Bansos Corona Segera Diadili

"Karena keluarnya tanggal 9 Desember 2020, pemerintah daerah juga tidak berani untuk memberikan ke museum, akhirnya dianggarkan pada APBD 2021," paparnya.

Indartato menambahkan, dukungan pemprov terhadap pembangunan Museum Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan itu bukan tanpa sebab.

Menurutnya, berdirinya museum kepresidenan ini akan meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan.

"Harapannya dan alasannya pemerintah daerah itu adalah untuk pertumbuhan ekonomi. Kalau semakin banyak wisata ke Pacitan kan devisanya akan bertambah. Intinya ke sana," jelas Indartato.

Indartato juga menyebut bahwa BKK tersebut hingga kini belum diserahkan karena masih dalam proses administrasi.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x