Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko Pastikan Keseriusan Pinangan

- 5 Maret 2021, 21:31 WIB
Moeldoko ditetapkan sebagai Ketum Partai Demokrat di KLB Sumut, menimbulkan dua kepemimpinan di Demokrat.
Moeldoko ditetapkan sebagai Ketum Partai Demokrat di KLB Sumut, menimbulkan dua kepemimpinan di Demokrat. /Kolase foto dari ANTARA FOTO/ANTARA FOTO

ARAHKATA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Purn Moeldoko mengatakan telah menerima pinangan Ketua Umum Partai Demokrat versi Mantan Kader dalam KLB di Sumut.

Moeldoko pun berharap adanya keseriusan dari permintaan yang diinisiasi 7 eks Kader pecatan Demokrat.

"Saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua atas amanah ini. Saya meminta teman-teman semua yang meminta saya menjaga komitmen bersama," kata Moeldoko kepada wartawan, di Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Demokrat DIY Tak Akui Ketum Moeldoko

Di hadapan wartawan Moeldoko menerangkan bahwa ia memutuskan untuk menerima pinangan Partai Demokrat versi KLB periode 2001-2006 karena banyaknya pertimbangan.

Salah satunya adalah kesiapan dirinya ikut berkompetisi dalam politik taktis di Indonesia. Termasuk juga ia berusaha menghargai sejumlah pihak yang selalu membuka komunikasi terhadapnya untuk membuka peluang perubahan dalam tubuh Partai Demokrat.

"Saya atas nama pribadi sangat menghargai semua permintaan yang di ajukan kepada saya. Saya sangat menghargai dan menghormati permintaan saudara untuk kita terima menjadi ketua umum Partai Demokrat. Semoga kita berkomitmen," ujar Moeldoko.

Baca Juga: Soal KLB di Sumut, DPC Demokrat Sinjai: itu Ilegal, Ketum Cuma AHY

Seperti diketahui bahwa kongres luar biasa versi 7 kader pecatan Demokrat ini pakaian serangan balasan dari surat keputusan pemecatan pendiri partai Demokrat oleh ketua umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Surat pemecatan ketujuh orang eks kader Demokrat resmi dikeluarkan dan pada Jumat pekan lalu, 26 Februari 2021.

Adapun ketujuh orang kader eks demokrat yang dipecat oleh Ketum DPP Demokrat, adalah Jhoni Allen Marbun, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya hingga Marzuki Alie juga telah diberhentikan.

Baca Juga: Sepak Terjang Moeldoko dari Panglima di Era SBY, Kini Jadi Ketum Demokrat

Khusus untuk Marzuki Alie ia diberhentikan lantaran melanggar kode etik AD/ART partai terkait pernyataan dan ucapannya soal kebencian dan permusuhan di kubu Demokrat.

Perlu diketahui awal mula bola panas perebutan tongkat estafet kepemimpinan Ketum Demokrat muncul di permukaan pada saat akhir Februari 2021 kemarin AHY mengaku adanya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD).

Gerakan ini bertujuan untuk melakukan kudeta atau pemakzulan terhadap kepemimpinan AHY. Gerakan ini juga telah menunjuk sosok potensial yang pantas menjadi pucuk pimpinan Ketua Umum Demokrat, yakni Moeldoko.

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Diwarnai Bentrokan

AHY kemudian menyurati Presiden Joko Widodo untuk mengintervensi Moeldoko tidak tergoda dengan ajakan tersebut sekaligus meminta Jokowi untuk memberi peringatan tegas kepada Moeldoko. Sayangnya, Jokowi tidak membalas surat tersebut. 

Selang tiga pekan setelah kejadian tersebut, tiba-tiba beredar kabar pemecatan 7 anggota kader Partai Demokrat yang terlibat GPKPD. Salah satunya anggota Komisi VII DPR Jhoni Allen Marbun. Atas keterlibatan dalam GPKPD pada Jumat pekan lalu, Jhoni Allen pun di PAW- kan.

Alhasil, Jhoni Allen Marbun pun tak mau diam begitu saja. Dia pun membongkar sejumlah aib milik SBY era kepemimpinannya, termasuk saat pemimpin Demokrat pasca penetapan tersangka Anas Urbaningrum.

Baca Juga: Breaking News! KLB Putuskan Moeldoko Jadi Ketua Umum Demokrat

Salah satu pendiri Partai Demokrat Darmizal juga mengatakan bakal secepatnya menggelar perhelatan KLB dengan tujuan mengganti AHY sebagai Ketua Umum.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x