Habib Syakur Harap PBNU Netral di Pemilu 2024

- 14 Mei 2023, 20:28 WIB
TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 Masih Berlaku, Habib Syakur Sebut PKI Sulit Bangkit Lagi
TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 Masih Berlaku, Habib Syakur Sebut PKI Sulit Bangkit Lagi /

ARAHKATA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid berharap besar agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bisa bersikap netral dan tidak memihak kepada individu atau kelompok tertentu untuk kepentingan politik praktis.

Menurutnya, sangat tidak etis ketika PBNU secara struktural sangat tidak tepat, sebab keberadaan organisasi bentukan Kiai Hasyim Asyari tersebut adalah sebagai pengayom semua kelompok, bukan hanya individu atau satu kelompok tertentu.

"Harapannya tentu PBNU sebagai organisasi besar umat Islam di Indonesia tidak berpolitik praktis, mendukung satu atau kelompok tertentu," kata Habib Syakur dalam keterangannya kepada wartawan, dikutip ArahKata.com pada Minggu, 14 Mei 2023.

Baca Juga: Warga Bojongkoneng Tagih Janji Komisi III DPR Soal Pansus Mafia Tanah

Ia menilai bahwa PBNU akan sangat bertaji dalam mendamaikan masyarakat yang berkonflik, khususnya karena dampak dari pemilu 2024 karena posisinya jauh lebih terhormat.

"Kalau PBNU berpihak ke pihak tertentu, akan sulit orang mendengarkan PBNU karena dianggap PBNU sedang berpolitik praktis. Jadi sebaiknya netral saja," ujarnya.

Dalam konteks politik, ulama asal Jawa Timur itu menyarankan agar posisi PBNU adalah melakukan edukasi politik kebangsaan. PBNU tidak dalam konteks mengarahkan opini atau dukung ke pihak-pihak tertentu saja.

Baca Juga: BSI Kembali Beroperasi Normal, OJK Minta Masyarakat Tetap Tenang

"Jangan, PBNU jangan berpolitik praktis, tapi berpolitik kebangsaan, politik dalam konteks substansial tentang kerakyatan, tentang keadilan, tentang kemanusiaan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x