Gus Yahya mengungkapkan bahwa boikot produk memang langkah penting, namun tidak cukup.
"Perlu solusi yang lebih konkret untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan di Palestina," ujar Gus Yahya.
Baca Juga: KPK Amankan Catatan Aliran Uang Korupsi Pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes
Dia menekankan pentingnya mencari solusi yang bisa diterapkan, bukan sekadar harapan, untuk menangani situasi di Palestina.
Menurut Gus Yahya, gerakan boikot seringkali bersifat resiprokal antara pendukung Palestina dan pendukung Israel. Namun, terlepas dari gerakan ini, agresi tentara Israel terhadap Palestina tetap berlanjut.
"Sebelum segala sesuatu, serangan harus dihentikan segera. Ini bukan hanya seruan kita, tetapi seruan dari semua pihak di seluruh dunia," tambahnya.
Baca Juga: Bulog Benarkan Anggaran Rp11,2 Miliar Sewa Toyota Alphard 8 Unit Mobil Direksi
Pernyataan ini menekankan bahwa tindakan segera dan kolektif dari komunitas global diperlukan untuk menghentikan konflik dan agresi di Palestina.***