Hari Ibu Ditetapkan Sebagai Libur Nasional di Negara Ini, Namun Ada Fakta Memilukan

- 22 Desember 2020, 01:48 WIB
Ilustrasi Ucapan Hari Ibu
Ilustrasi Ucapan Hari Ibu //pixabay.com/Wokandapix/

ARAHKATA - Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Namun itu berlaku hanya diperingati di Indonesia saja.

Nah di Indonesia, Walau peringatan hari ibu merupakan salah satu momen penting yang sering dipublikasikan. Namun tidak sampai meliburkan kegiatan pemerintahan ataupun yang lainnya.

Berbeda dengan Indonesia, di Amerika Serikat, Hari Ibu disana identik dengan hari libur, pasalnya di negara Paman Sam tersebut, pemerintah menetapkan Hari Ibu pada Minggu kedua di Bulan Mei.

Baca Juga: 5 Lagu Indonesia Bertemakan Hari Ibu, Nomor 5 Buat Berlinang Air Mata

Dikutip dari history.com, di Amerika Serikat, Hari Ibu pada tahun 2021 akan jatuh pada hari Minggu, 9 Mei.

Peringatan Hari Ibu Amerika diciptakan oleh Anna Jarvis pada tahun 1908 dan menjadi hari libur resmi AS pada tahun 1914.

Setelah kematian ibunya di tahun 1905, Ia ingin menciptakan sebuah acara untuk mengenang pengorbanan sang ibu kepada anaknya.

Baca Juga: YPJI Kembali Salurkan Bansos Kemensos kepada Jurnalis

Disokong bantuan dana dari pemilik toko swalayan Philadelphia yang bernama John Wanamaker, Jarvis berhasil mengundang ribuan orang datang ke peringatan hari ibu yang ia selenggarakan.

Ia pun berpikir agar acara ini bisa semakin luas sehingga ia mengusulkan kepada pemerintah supaya hari ibu sebagai hari libur.

Berkat upaya dan kerja-kerasnya, Pada 1914, Presiden AS saat itu Woodrow Wilson menetapkan secara resmi bahwa hari ibu AS diperingati setiap minggu kedua bulan Mei.

Baca Juga: Santri Asal Malang Menang Lomba Baca Kitab Kuning

Namun Jarvis kemudian mencela komersialisasi hari libur dan menghabiskan sisa hidupnya dalam berjuang kembali untuk menghapusnya dari kalender.

Jarvis menganggap perayaan hari ibu pasca penetapan tanggal merah sudah melenceng jauh dari niatan awalnya.

Awalnya ia menginginkan agar momen itu dinikmati secara personal serta digunakan setiap anak untuk berdoa di Gereja mendoakan ibunya jika tiada atau berkunjung ke rumah Ibu yang masih ada.

Baca Juga: Catat, Larangan Tempat Wisata, Hotel, & Hotel Selama Nataru

Namun kenyataannya popularitas hari ibu dimanfaatkan berbagai industri kartu pos, bunga, makanan berupa permen serta badan amal palsu. Hari ibu begitu dieksploitasi pelaku industri demi keuntungan semata.

Jarvis akhirnya melakukan kampanye terbuka melawan pencatut Hari Ibu, menentang pembuat manisan, toko bunga, dan bahkan badan amal.

Dia juga mengajukan tuntutan hukum yang tak terhitung jumlahnya terhadap kelompok-kelompok yang menggunakan nama "Hari Ibu", yang akhirnya menghabiskan sebagian besar kekayaan pribadinya untuk biaya hukum.

Baca Juga: Lagi-lagi Jakarta Berprestasi

Pada saat kematiannya pada tahun 1948 Jarvis sama sekali tidak mengakui hari libur tersebut, dan bahkan secara aktif melobi pemerintah untuk menghapusnya dari kalender Amerika.***

 

 

 

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah