Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa 56.000 sampel genetik dari orang-orang di Inggris yang menunjukkan perbedaan 23 gen pada pasien COVID-19 yang kondisinya berubah menjadi gejala kritis.
Perbandingan terhadap DNA kelompok lain masih dalam penelitian termasuk 16 perbedaan gen yang masih dalam identifikasi.
Baca Juga: Catat! 7 Langkah Amankan Akun Facebook dari Serangan Phising
Temuan ini dapat menjadi panduan bagi para ilmuwan untuk mencari obat yang berguna mengobati COVID-19.
"Pembekuan darah adalah salah satu alasan utama mengapa pasien COVID-19 mengalami masalah kekurangan oksigen. Jadi penemuan ini berpotensi untuk mencegah timbulnya pembekuan darah," kata Kenneth Baillie.
"Tapi kita tidak akan tahu apakah obta-obatab ini akan bekerja sampai kita mencobanya pada seseorang," lanjutnya.
Baca Juga: Cara Penyajian Sambiloto untuk Berbagai Macam Penyakit dan Kesehatan Tubuh
Salah satu gen yang ditemukan sebelumnya, TYK2, ditargetkan oleh obat arthrtis barincitinib Eli Lilly (LLY.N) yang sekarang sedang dipelajari lebih lanjut sebagai pengobatan COVID-19.
"Obat tersebut ditunjukkan pada pekan sebelumnya mampu mengurangi risiko kematian dan rawat inap pada pasien COVID-19 sebesar 13 persen selama masa uji coba.* pungkasnya.***