Bantu Penemuan Obat, Ilmuwan Berhasil Identifikasi Perbedaan Gen Baru Pasien COVID-19

- 8 Maret 2022, 09:11 WIB
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun di Kebon Baru, Tebet
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun di Kebon Baru, Tebet /Agnes Aflianto/ARAHKATA


ARAHKATA - Pandemi COVID-19 di Indonesia belum usai. Kebijakan terkait prokes masih terus diterapkan guna menghindari penyebaran virus yang masif

Masyarakat yang terinfeksi COVID-19 masih terus bermunculan di banyak daerah di Indonesia. Upaya vaksin terus digulirkan demi menghindari potensi bahaya yang lebih besar.

Sekelompok Ilmuwan dari University of Edinburgh dikabarkan telah berhasil melakukan identifikasi perbedaan genetik pada pasien COVID-19 dengan gejala berat.

Baca Juga: Ini Kata Satgas COVID-19 Jika Tak Punya Gawai untuk Scan PeduliLindungi

Hasil identifikasi ini diterbitkan pada hari Senin, 7 Maret 2022 yang dapat digunakan oleh peneliti dalam melakukan pengembangan perawatan untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengidap gejala berat memiliki gen yang menjadikan mereka rentan terhadap salah satu dari dua masalah yakni kegagalan tubuh untuk membatasi kemampuan virus dalam memperbanyak dirinya dan peradangan atau pembekuan darah yang berlebihan.

Informasi penelitian tersebut bahkan dapat membantu memprediksi pasien mana yang kemungkinan akan mengalami sakit parah akibat infeksi virus COVID-19. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature yang dapat membantu prioritas perawatan pasien Covid-19.

Baca Juga: Nomor Layanan Care Center BPJS Kesehatan Baru, Bisa Akses Fitur Ini

"Ada kemungkinan di masa depan, kami (tenaga kesehatan) dapat membuat prediksi tentang pasien berdasarkan genom mereka pada titik penyajian untuk perawatan kritis.," kata Kenneth Baillie, konsultan kedokteran perawatan kritis di University of Edinburgh kepada Reuters dikutip ARAHKATA pada Selasa, 8 Maret 2022.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa 56.000 sampel genetik dari orang-orang di Inggris yang menunjukkan perbedaan 23 gen pada pasien COVID-19 yang kondisinya berubah menjadi gejala kritis.

Perbandingan terhadap DNA kelompok lain masih dalam penelitian termasuk 16 perbedaan gen yang masih dalam identifikasi.

Baca Juga: Catat! 7 Langkah Amankan Akun Facebook dari Serangan Phising

Temuan ini dapat menjadi panduan bagi para ilmuwan untuk mencari obat yang berguna mengobati COVID-19.

"Pembekuan darah adalah salah satu alasan utama mengapa pasien COVID-19 mengalami masalah kekurangan oksigen. Jadi penemuan ini berpotensi untuk mencegah timbulnya pembekuan darah," kata Kenneth Baillie.

"Tapi kita tidak akan tahu apakah obta-obatab ini akan bekerja sampai kita mencobanya pada seseorang," lanjutnya.

Baca Juga: Cara Penyajian Sambiloto untuk Berbagai Macam Penyakit dan Kesehatan Tubuh

Salah satu gen yang ditemukan sebelumnya, TYK2, ditargetkan oleh obat arthrtis barincitinib Eli Lilly (LLY.N) yang sekarang sedang dipelajari lebih lanjut sebagai pengobatan COVID-19.

"Obat tersebut ditunjukkan pada pekan sebelumnya mampu mengurangi risiko kematian dan rawat inap pada pasien COVID-19 sebesar 13 persen selama masa uji coba.* pungkasnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah