Waspada! Pengguna Kode QR Palsu Uang Rp 300 Juta Ludes Setelah Beli Bubble Tea

6 September 2023, 16:07 WIB
Ilustrasi QR Code, modus baru penipuan. /Pixabay/Gerd Altmann

ARAHKATA - Kode QR atau QR code sudah banyak diaplikasikan untuk berbagai keperluan, mulai dari mengisi survei, mengunduh file, hingga transaksi pembayaran.

Celakanya, banyak kode QR yang disalahgunakan dan menyebabkan kerugian bagi korban. Pasalnya tidak ada yang bisa menebak ke mana tumpukan kotak hitam itu akan membawa orang yang memindainya.

Dilansir dari Straits Times, Rabu, 6 September 2023, belum lama ini seorang wanita di Singapura berusia 60 tahun kehilangan US$ 20.000 atau sekitar Rp 300 jutaan karena terjebak dalam penipuan survei bubble tea setelah memindai kode QR.

 Baca Juga: Parah! Channel Youtube DPR RI Bisa Diretas untuk Tayangkan Judi Online

Iklan stiker yang ditempel di pintu sebuah toko bubble tea di Singapura tersebut menawarkan minuman gratis apabila mengisi survei online.

Dengan rasa ingin tahu, wanita tersebut memindai kode QR pada stiker dan mengunduh aplikasi dari pihak ketiga ke ponsel Android-nya untuk mengikuti survei tersebut.

Saat dia tertidur, ponselnya tiba-tiba aktif dan digunakan oleh penjahat siber untuk mengakses perangkatnya dan mentransfer US$ 20.000 dari rekening banknya.

Baca Juga: KASAD Jenderal Dudung Pastikan Praka RM dan 2 Temannya akan Dipecat Serta Dihukum Berat  

Yang lebih mengkhawatirkan, kasus tersebut bukan satu-satunya insiden penipuan yang melibatkan malware.

Pada April 2023, polisi dan Badan Keamanan Siber Singapura juga telah memperingatkan masyarakat tentang risiko mengunduh aplikasi dari situs meragukan yang dapat menyebabkan pemasangan malware pada ponsel korban.

Malware semacam itu telah menyebabkan pencurian data rahasia, termasuk kredensial perbankan.

Baca Juga: KPK dan Kemensos Ungkap 23 Ribu ASN Terdata Penerima Bansos Salah Sasaran 

Agar tidak menjadi korban dengan modus kode QR palsu, perusahaan keamanan siber Kaspersky mengingatkan untuk selalu memeriksa dengan cermat alamat situs yang tertaut di dalam kode QR.

Pastikan konten yang muncul sesuai dengan yang disampaikan. Misalnya, jika kode tersebut seharusnya mengarah ke survei, secara logis harus ada semacam formulir dengan pilihan jawaban. Jika tidak, segera tutup situs tersebut.

Meskipun halaman tersebut tidak menimbulkan kecurigaan, Anda tetap harus berhati-hati. Halaman tersebut mungkin saja palsu berkualitas tinggi.

Baca Juga: KPK dan Kemensos Ungkap 23 Ribu ASN Terdata Penerima Bansos Salah Sasaran

Hal penting lainnya, jangan mengunduh aplikasi melalui kode QR. Biasanya, aplikasi yang terpercaya selalu dapat ditemukan di Google Play atau App Store. Aplikasi dari sumber pihak ketiga tidak boleh dipasang dalam hal apa pun.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler