Danau Matano, Kedalamannya Patut Dieksplorasi

- 19 Januari 2021, 14:38 WIB
Danau Matano yang berada di Kabupaten Luwu Timur
Danau Matano yang berada di Kabupaten Luwu Timur /Arahkata/

ARAHKATA - 'Danau Terdala', begitulah Danau yang dikenal dengan nama Matano ini disematkan. Memiliki kedalaman sejauh 590 meter (1.969 kaki), Danau Matano menjadi salah satu danau kebanggan yang dimiliki Indonesia. Siapapun yang ingin mengupas keindahan bumi nusantara ini, tentu tak akan habis mengungkapkannya dengan kata-kata. Sebagai danau yang menempati pringkat ke-3 terdalam di Asia Tenggara dan ke-7 di dunia menyimpan berbagai kekayaan alam lain di dalamnya.

Danau yang disebut-sebut sebagai salah satu danau purba, terbentuk akibat pergerakan lempengan dan airnya berasal dari berbagai mata air di sekitar danau tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Luwu Timur Drs. H. Hamris Darwis menyatakan Luwu merupakan daerah yang diciptakan Tuhan dalam keadaan tersenyum. Karena memiliki sumber alam melimpah, banyak, beragam unik dan menarik.

"Danau Matano adalah bagian dari keindahan alam karena Tuhan sedang tersenyum. Tidak hanya indah, tapi Danau Matano juga memiliki kekayaan daratan dan kekayaan dalam danau yang mampu menarik para peneliti arkeologi, biologi, geologi dan sosial budaya untuk melakukan eksplorasi," kata Darwis dalam acara online wisata pendidikan, beberapa waktu lalu.

Ia menyatakan, saat ini Danau Matano sedang diupayakan untuk menjadi Geo Park yang diakui UNESCO agar bisa semakin menjamin kelestarian dan keberlanjutannya.

Baca Juga: Majukan Sektor Kelauatan dan Perikanan, Menteri Trenggono Gandeng Insinyur

"Danau yang memiliki panjang 28 km, lebar 8 km dan dalam mendekati 600 meter ini, tidak hanya menyimpan panorama alam yang memanjakan mata, tapi juga ada 25 spesies endemik air. Bahkan dua diantaranya dinyatakan merupakan ikan purba," urainya.

Ikan Buttini adalah ikan endemik yang tergolong langka. Disebut sebagai ikan purba karena warnanya yang kecoklatan, bola mata yang menonjol keluar dan memiliki tampilan layaknya ikan purba. Rasanya sendiri, menurut penduduk setempat, sangat gurih dan biasa dimasak dengan bumbu kunyit, jeruk, bawang dan garam.

Sementara ikan Upudi merupakan bagian dari prosesi budaya tarian Upudi yang dilakukan sebelum memulai proses penangkapan ikan Upudi.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x