Pandemi, Festival Gedong Songo 2020 Digelar Virtual

- 13 November 2020, 23:01 WIB
Prosesi dalam Festival Gedong Songo (Istimewa)
Prosesi dalam Festival Gedong Songo (Istimewa) /Arahkata.com

Semarang, Arahkata.com - Masa Pandemi Covid-19 tidak membuat Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang menghentikan langkah dalam mempromosikan pariwisatanya. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Festival Gedong Singo 2020 secara virtual. Festival Gedong Songo diketahui untuk yang kedua kalinya digelar dan berlangsung pada hari Rabu dan Kamis. Namun karena dalam kondisi pandemi, pembukaan Festival Candi Gedong Songo hanya dihadiri oleh 50 warga, dan dilakukan secara virtual.

Festival Gedong Songo kali ini lebih banyak diisi dengan sejumlah tari-tarian yang mengisahkan sejarah Candi Gedong Songo.  Penari berasal dari berbagai sanggar kesenian di bawah asuhan komunitas masyarakat adat Gedong Songo.

Meskipun pelaksanaan berbeda karena dilakukan secara virtual,serta adanya pembatasan jumlah peserta dikarenakan pandemi, namun festival ini diharapkan tetap bisa dinikmati oleh masyarakat luas.  Prosesi dari Festival Gedong Songo tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatanCovid-19, dan diharapkan tetap dapat dinikmati masyarakat. Dimana, disiarkan melalui beberapa saluran media sosial milik Disparta untuk menghindari berkumpulnya massa.

Sebelumnya, diinformasikan Bupati Semarang H Mundjirin membuka acara, Rabu (11/11/2020) siang, mengharapkan festival selama dua hari itu dapat menggerakkan roda pariwisata yang mati suri saat pandemi, sekaligus melestarikan seni budaya dan kearifan lokal Kabupaten Semarang.

Bupati Mundjirin menegaskan letak strategis Kabupaten Semarang di segitiga emas Jogyakarta, Solo dan Semarang (Joglo Semar) menjadi modal penting mengungkit kebangkitan sektor pariwisata. Selain itu potensi budaya dan kearifan lokal bisa dikembangkan untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata.

“Gedongsongo menjadi salah satu ikon pariwisata Kabupaten Semarang. Karenanya promosi pariwisata budaya yang digabungkan dengan kearifan lokal seperti Festival Gedongsongo ini layak digelar setiap tahun,” ungkapnya.

Pembukaan dengan Pelepasan Burung

Pembukaan Festival Gedongsongo ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Bupati H Mundjirin diikuti Kepala Disparta Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih dan undangan lainnya. Selain itu juga diserahkan pohon Kalpataru untuk ditanam di kompleks wisata Candi Gedongsongo.

Kepala Disparta Dewi Pramuningsih menjelaskan pelaksanaan Festival Gedongsongo diawali dengan prosesi membersihkan candi ke satu dengan air suci. Air diambil dari tiga mata air di Bandungan, Sumowono dan Jambu.

“Kegiatan itu melambangkan niat yang suci untuk menjaga kebudayaan dan kesejahteraan Kabupaten Semarang,” pungkasnya.

Festival kali ini juga turut dimeriahkan dengan pameran kuliner, kerajinan batik lokal dan cinderamata dari 75 pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Semarang.



Festival juga dimaksudkan unutk melakukan promosi wisata yang aman dan sehat lewat penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata Candi Gedongsongo. Pagelaran seni akan ditampilkan secara live streaming di instagram dan You Tube Dinas Pariwisata untuk mencegah berkumpulnya warga yang ingin menonton.

Tak hanya itu, festival juga dimeriahkan pameran kuliner, kerajinan batik lokal dan cinderamata dari 75 pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Semarang.

“Kami siap menyelenggarakan pariwisata yang aman dan nyaman untuk mencegah timbulnya klaster Covid-19 dari tempat wisata.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x