Perhimpunan Guru Temukan Kluster Sekolah di 12 Daerah, Imbau Jangan Berwisata Saat Liburan

- 8 Desember 2020, 07:39 WIB
Sejumlah siswa mengikuti pelajaran tatap muka di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Mujahidin Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (10/11/2020). Sekolah tersebut mulai menerapkan pelajaran tatap muka selain belajar daring dengan membuat bilik transparan di setiap meja, membatasi jumlah siswa di dalam kelas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sejumlah siswa mengikuti pelajaran tatap muka di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Mujahidin Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (10/11/2020). Sekolah tersebut mulai menerapkan pelajaran tatap muka selain belajar daring dengan membuat bilik transparan di setiap meja, membatasi jumlah siswa di dalam kelas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. /ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww.

Kedua, P2G mendesak para Kepala Daerah di tempat sekolah tersebut untuk melakukan Tes Swab massal kepada guru, tenaga kependidikan, dan siswa.

"Merujuk pada survei P2G terbaru, dengan responden guru yang tersebar dari 100 Kota/Kab di 29 Provinsi, sebanyak 66 % guru setuju untuk dilakukan Tes Swab sebelum PTM dilakukan," demikian cetus guru SMA ini.

Baca Juga: Bingung Mau Kuliah di Eropa ? Simak Alasan Ini 

P2G juga berharap semua biaya Tes Swab tersebut harus ditanggung oleh Pemda setempat, bukan oleh guru/sekolah.

Selanjutnya P2G mendesak Kemendikbud dan Kemenag bersama Pemda membuat Surat Imbauan kepada sekolah-sekolah agar para guru dan orang tua siswa tidak melakukan kegiatan liburan setelah terima rapor siswa.

Ketiga, Iman Z. Haeri selaku Kabid. Advokasi Guru P2G menekankan agar para Wali Kelas dan Kepala Sekolah sekarang meningkatkan komunikasi dengan para orang tua siswa.

Baca Juga: Aliansi BEM SI Desak Nadiem Angkat Guru Honorer Jadi PPPK atau PNS

Intensitas komunikasi di masa pandemi dan liburan ini perlu dilakukan, dalam rangka saling mengawasi aktivitas siswa khususnya. 

Jangan sampai dengan alasan jenuh di rumah pasca pelaksanaan PAS, para siswa malah mengisinya dengan keluyuran kemana-mana. 

Semua tindakan ini dilakukan semata-mata sebagai tindakan preventif agar kluster sekolah tidak makin banyak, guru dan siswa serta keluarga mereka tetap sehat jika di rumah.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah