Uni Eropa Umumkan Pemenang EU Social DigiThon, Siapa Saja yaa?

- 8 Maret 2021, 05:56 WIB
Kompetisi EU Social DigiThon bertema “Aksi Muda untuk Perubahan” yang semula mencari tiga proposal terbaik ini, akhirnya memilih empat pemenang
Kompetisi EU Social DigiThon bertema “Aksi Muda untuk Perubahan” yang semula mencari tiga proposal terbaik ini, akhirnya memilih empat pemenang /Tangkapan layar/Arahkata/Irawan

ARAHKATA - Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, bekerjasama dengan Asosiasi IoT (Internet of Things) Indonesia (ASIOTI) mengumumkan empat pemenang Kompetisi EU Social DigiThon.

Para pemenang tersebut antara lain, Tim DukaEuy dengan nama proyek “Gelang Anti Kekerasan”, Tim UntukIbu dengan nama proyek “UntukIbu: Pusat Kesehatan dan Jurnal Pendamping Kehamilan Wanita Indonesia”, Yudhis Thiro Kabul Yunior dengan nama proyek “DTRON Smart Chair”, dan Tim Solutioner dengan nama proyek “Aplikasi E-Learning untuk Penyandang Disabilitas, Sensorik Berbasis Artificial Intelligence (ELAIS)”.

Kompetisi EU Social DigiThon tahun ini yang bertema “Aksi Muda untuk Perubahan” yang semula mencari tiga proposal terbaik ini, akhirnya memilih empat pemenang. Hal ini terjadi  karena melihat kualitas yang sama unggulnya dari dua tim yang bersaing untuk posisi ketiga.

Baca Juga: Horee, Mekarsari Buka Lagi, Yuk, Catat Waktunya

“Melalui kompetisi ini, kami ingin menciptakan kaitan antara informasi digital, teknologi, serta solusi terhadap masalah sosial dan hak asasi manusia yang muncul akibat pandemi COVID-19,” ungkap Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, beberapa waktu lalu.

“Melalui EU Social DigiThon, kami juga ingin membangun hubungan yang lebih dekat dengan kaum muda Indonesia. Kami menerima respon yang luar biasa dari anak muda yang menggunakan kreatifitas dan pemikiran kritis mereka untuk memecahkan masalah kehidupan nyata di lingkungan mereka sendiri dengan solusi yang diciptakan sendiri,” lanjut Piket.

Keempat pemenang ini mengungguli 196 proposal yang berupaya menanggapi tantangan yang dihadapi perempuan dan anak perempuan, remaja dan anak-anak, serta penyandang disabilitas yang sangat terdampak akibat tekanan krisis pandemi Covid-19. 

Baca Juga: BSI Luncurkan Skema Pembiayaan Perumahan Syariah, Yuk Kenali Programnya

Dewan Juri terdiri atas empat orang, yakni Andy Yentriyani, Komisioner Komnas Perempuan; Fita Indah Maulani, Sekretaris Jenderal ASIOTI; Saiti Gusrini, Manajer Program Hak Asasi Manusia/ Demokrasi pada Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia; dan Marco Bonetti, Political Officer Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia. Kriteria yang digunakan juri adalah: manfaat sosial ekonomi, orisinalitas ide, tingkat kreativitas, dan dampak yang diharapkan.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x