Anggota Komisi X DPR Sebut Sandiaga Uno Harus Sadar Diri, Kenapa?

28 Januari 2021, 19:04 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno /Agnes Aflianto/ARAHKATA

ARAHKATA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam unggahan status di media sosial pada Selasa 26 Januari 2021 menyebut hanya dua dari 50 orang anggota Komisi DPR RI.

Undangan tersebut terkait lari pagi sekaligus melihat beragam usaha-usaha ekonomi kreatif di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan berang atas apa yang disampaikan Sandiaga Uno tersebut, karena menurutnya pihaknya sama sekali tak diundang dalam kegiatan itu.

Baca Juga: Menteri Trenggono Ajak MAI Berjuang Memajukan Akuakultur

Meski sudah ditonton 158.408 tayangan, namun unggahan @sandiuno kini sudah dihapus dan menyisakan reaksi pedas dari sejumlah anggota Komisi X DPR.

Menurut Putra, Sandi harusnya menunjukan hasil kerja yang nyata bukan terus menerus membangun citra sebagai seorang politikus. Apalagi sampai membentuk framing negatif terhadap mitra kerjanya di media sosial.

"Sandi harusnya sadar dirinya adalah pembantu Presiden Jokowi. Dia harus berhenti menciptakan sensasi-sensasi politik kosong dengan memberikan bingkai framing negatif terhadap mitra kerjanya, seolah-olah 50 lebih anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi serta tidak mau ikut menyaksikan usaha ekonomi kreatif di GBK," kata Putra dalam keterangan yang diterima, Rabu 27 Januari 2021.

Baca Juga: Berawal 8 Rumah Sakit, Saat Ini DKI Jakarta Siapkan 101 RS Rujukan COVID-19

Dia menyarankan agar Sandi lebih banyak bekerja secara nyata. Jangan setiap hari hanya beraktivitas di dalam media sosial saja hingga mencari sensasi untuk mendapat simpati publik.

"Dari yang kami amati di media sosial, Menteri yang satu ini rajin sekali bermedsos. Sehari bisa tiga sampai empat kali posting. Ini jadi pertanyaan kita (Komisi X DPR) sebenarnya apa yang sudah dikerjakan olehnya? Rasanya, kok, tidak ada dan hanya terus menerus mencari sensasi agar mendapat simpati di media sosial," kata Putra.

Baca Juga: Anda Suka Upload Foto atau Video ke Medsos? Awas Penyakit Ini Mengintai

Putra juga mendesak Sandi untuk memberikan klarifikasi tentang postingannya di Instagram dan Twitter. Sebab, lebih 158 ribu masyarakat yang sudah membaca unggahan itu pasti berpikir anggota Komisi X tidak memenuhi undangan lari pagi dan tidak berkenan melihat langsung usaha ekonomi kreatif.

“Padahal undangannya fiktif dan rekayasa Sandi saja. Jadi kebohongan publik ini harus diklarifikasi,” katanya.

Kegiatan bersosial media Sandi juga pernah ditegur oleh Putra Nababan saat rapat kerja resmi dengan komisi X DPR RI. Pasalnya di tengah rapat, Menparekraf pengganti Wishnutama ini mengunggah video kegiatan melalui akunnya di Instagram sebanyak dua kali.

Baca Juga: 87 Orang Positif, Apartemen Kalibata City Jadi Cluster Penyebaran Covid-19

Padahal di saat yang sama, anggota DPR sedang melakukan pendalaman dan bertanya terkait penjelasan Kemenparekraf. Sebelum rapat ditutup, Putra Nababan menyampaikan interupsi.

"Interupsi pimpinan, memberi masukan saja kepada Saudara Menteri. Di saat kita sedang rapat kerja resmi seperti ini untuk tidak mengupload postingan-postingan di media sosial yang terkait dengan kegiatan anda," kata Putra.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler