Akibat Perundungan Netizen Indonesia, Presiden BWF Minta Maaf

23 Maret 2021, 19:52 WIB
Walau lambat tim BWF akhirnya minta maaf ke Indonesia /capture instagram/

ARAHKATA - Presiden Badminton World Federation (BWF) Poul-Eric Hoyer akhirnya mengatakan surat permohonan maaf kepada Atlet Bulutangkis Indonesia. 

Permohonan maaf milik Poul ini juga ditujukan kepada masyarakat Indonesia, Presiden Indonesia Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, duta besar RI untuk Inggris Desra Percaya, ketua umum PBSI dan sejumlah Komite Olahraga lainnya di Indonesia.

Permohonan maaf milik Poul tersebut dikirimkan pada minggu 21 maret 2021. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada Selasa 23 Maret 2021.

Baca Juga: Warga Inggris yang Mau Liburan Bisa Kena Denda Rp100 Juta

"Ketika pandangan-pandangan yang mengkritik BWF ketika kami melakukan konferensi pers dua kali itu sudah dapat tanggapan dari Presiden BWF nanti suratnya akan kita berikan surat itu ditujukan kepada saya sebagai Menpora dan Presiden Joko Widodo juga sejumlah pihak lainnya," kata Zainudin Amali saat menyambut para tim skuad merah putih di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin malam, 22 Maret 2021.

Adapun salah satu kutipan dari surat permohonan maaf Presiden BWF sebagai berikut:

"Yang terhormat Bapak Zainuddin Amali Bersama ini saya dengan hormat ingin menyampaikan penyesalan dan kekecewaan saya atas keadaan Minggu lalu di YONEX All England Open 2021," tulis Poul Erik Hoyer Larsen.

Baca Juga: Berikut Isi Surat Jaminan Pengacara Habib Rizieq Soal Kerumunan

Selanjutnya Poul Erik Hoyer mengatakan bahwa dirinya meminta maaf secara tulus atas ketidaknyamanan yang menimbulkan frustasi bagi para pemain dan tim bulutangkis Indonesia.

"Saya dengan tulus meminta maaf kesusahan dan prestasi yang ditimbulkan kepada para pemain dan tim Indonesia. Atas nama seluruh keluarga BWF saya ingin berbagi perasaan ini dengan yang mulia Bapak Joko Widodo presiden Republik Indonesia Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar untuk Inggris Raya (Britania), Pejabat Pemerintah, presiden PBSI dan pejabat rakyat Indonesia dan khususnya komunitas dan Basis fans bulutangkis di Indonesia yang lebih luas," tutur Poul.

Poul juga menyadari bahwa bulutangkis sudah menjadi warisan olahraga di tanah air. Bulutangkis bukan saja sebagai warisan melainkan sebagai ikon kebanggan negeri ini dalam kancah olahraga mata dunia.

Baca Juga: Habib Rizieq Bisa Hadir Langsung di PN Jaktim dengan Catatan Berikut!

"Federasi bulutangkis dunia (BWF) menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia adalah salah satu negara raksasa dunia bulutangkis dengan banyak bintang bulutangkis berbakat kelas dunia yang dihasilkan. BWF juga menyadari bahwa pemain bulutangkis Indonesia adalah ikon nasional dan membawa harapan besar negara mereka di panggung internasional," kata Poul.

Ia menambahkan sebagai Mantan Atlet Bulutangkis Denmark pernah merasakan sendiri sehebat apa dukungan masyarakat Indonesia terhadap para pemain laga bulutangkis nasional.

Teriakan meriah, dan tepukan riuh para penonton asal Indonesia juga sudah pernah ia nikmati saat menjadi pemain nasional Denmark di  Asian Games tahun 2018 lalu yang menjadi penyemangat squad bulutangkis Indonesia bahkan dunia.

"Ketika saya masih bermain untuk tim nasional Denmark Saya merasakan hubungan timbal balik yang hangat dengan pemain dan ofisial Indonesia. Kita menghadiri Asian Games 2018 dan bangga melihat keberhasilan panitia penyelenggara dalam menghadirkan acara yang luar biasa ini. Yakinlah Saya benar-benar cinta Indonesia," ujar Poul.

Baca Juga: PBSI Minta Atlet Fokus Pada 3 Turnamen

Ia mengaku sangat menyesal atas kejadian tersebut untuk lebih berhati-hati mengambil keputusan kepada tim nasional bulutangkis manapun, khususnya Indonesia. Meskipun, kebijakan yang diambil itu berkaitan dengan peraturan protokol kesehatan.

"Sebagai presiden BWF saya ingin memberitahu bahwa kami telah menganggap insiden ini sebagai pelajaran yang serius dunia baru Covid 19. Kami berusaha untuk melakukan peningkatan. Ke depan Kami percaya hubungan jangka panjang antara Indonesia dan BWF akan tetap harmonis dan akan menjadi lebih kuat di masa depan," kata dia.

Seperti diketahui pasca insiden penarikan mundur kontingen bulutangkis Indonesia di ajang kompetisi Yonex All England 2021 sejak 13 Maret 2021 sampai satu pekan tim squad Indonesia diisolasi mandiri selama 10 hari. Padahal seluruh atlet yang berlaga dalam All England 2021 terditeksi negatif Covid-19.

Sementara kontingen Denmark asal negara Poul tetap bis berlaga dalam All England padahal dalam tim itu diketahui ada 8 orang terditeksi Covid-19 salah satunya pelatih utama pemain ganda putera. Ada juga 2 official tim Thailand dan 2 official India positif Covid-19 masih diizinkan bertanding.

Baca Juga: Menpora Enggan Tanggapi Permintaan Maaf BWF

Ada juga pemain tunggal putri Turki Neslihan Yigit tetap bisa melenggang di All England walau satu pesawat dengan kontingen Indonesia. Bahkan, Neslihan Yigit berhasil lolos ke pertandingan verifikasi lanjutan seusai menumbangkan Marie Batomene.

Melihat adanya dugaan berat sebelah perlakuan yang dilakukan pihak BWF, maka respon represif ditunjukan oleh netizen Indonesia yang menghujat habis-habisan BWF dan panitia All England 2021. Mulai dari menghack akun instagram resmi BWF dengan menghapus akun tersebut, meme yang dialamatkan pada Poul. Sampai-sampai ancaman akan di bom dan bunuh kepada Poul lantaran tidak bergeming dengan kebijakan dzalimnya kepada atlet tanah air.

Pihak Indonesia juga bakal melayangkan kasus All England ke jalur arbitrase Internasional untuk mengganjar BWF dan panitia pelaksana All England dengan hukumam serius.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler