ARAHKATA - Kementerian Agama (Kemenag) melarang madrasah untuk menggelar kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) dengan risiko bahaya yang tinggi.
Hal tersebut terkait insiden tewasnya 11 orang siswa MTs Harapan Baru di Cianjur karena tenggelam saat melakukan kegiatan susur sungai.
Peristiwa naas tersebut pun menjadi perhatian, hingga Kemenag meminta Madrasah tidak lagi melakukan kegiatan yang memiliki risiko tinggi.
Baca Juga: Kemenag Berlakukan BPJPH Tahap Kedua Kewajiban Sertifikasi Halal
“Kita semua tentu berduka dan prihatin. Peristiwa yang menimpa siswa MTs Harapan Baru harus menjadi pelajaran. Madrasah jangan gelar giat ekstrakurikuler yang berisiko tinggi, apalagi jika SOP pengamanannya belum siap,” kata M Isom Yusqi selaku Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, dikutip Arahkata dari Kemenag.go.id pada Senin, 18 Oktober 2021.
Lebih lanjut, Isom Yusqi juga menegaskan bahwa setiap kegiatan harus menjamin keselamatan dan kesehatan siswa.
Selain itu, merujuk pada Peraturan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, yang mana Pembelajaran Tatap Muka masih dibatasi jumlahnya maksimal 50 persen dan dilarangnya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Baca Juga: Heboh Media Asing Soroti Bising Adzan, Kemenag Jelaskan Intruksinya
“Mungkin kita perlu sosialisasikan ulang aturan yang sudah ada agar lebih dipahami,” katanya.
Sementara itu, ia juga mengungkapkan insiden tersebut akan ditangani oleh pihak kepolisian untuk menindaklanjuti terkait ada atau tidaknya unsur pidana didalamnya.
Disamping itu, Isom juga mendesak Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kemenag di seluruh wilayah Indonesia untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan siswa madrasah dalam setiap penyelenggaraan kegiatan apalagi terkait pendidikan.***