Polda DIY Akan Berikan Trauma Healing untuk Siskaeee

7 Desember 2021, 19:22 WIB
Mengenal Sosok Siskaeee, Wanita Yang Viral Dengan Video Pamer Payudara DI Bandara Internasional Yogyakarta /

ARAHKATA - Tersangka kasus aksi ekshibisionis di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) berinisial FCN (23) atau yang dikenal dengan Siskaeee ternyata mengalami trauma masa lalu.

Menanggapi hal itu, Polda DIY akan memberikan trauma healing untuk Siskaeee, guna mencegah untuk tidak terjadi aksi ekshibisionis seperti itu lagi.

"Kita punya biro SDM memiliki psikolog, kedepankan trauma healing kepada tersangka. Harapan salah satu proses pencegahan supaya dia tidak mengulangi lagi atau mendapatkan kesadaran lebih baik lagi," kata Wakapolda DIY, Brigjen Pol R Slamet Santoso di Polda DIY, Selasa 7 Desember 2021.

Baca Juga: Ini Motif Dibalik Aksi Siskaeee Pamer Payudara di Bandara YIA

Sementara itu, Psikolog Jatu Anggraeni dari Surya Anggreni Psikologi Center yang mendampingi Siskaeee menjelaskan, penanganan kasus dapat dilakukan dengan kognitif behavior terapi.

"Kita perlu psikoterapi, karena ini menyangkut apa yang menjadi pemahamannya pelaku sendiri terkait trauma yang dialami atau pemahaman yang dialami sebelumnya," kata Jatu.

Metode tersebut dapat mengurangi persepsi mempertontonkan alat kelamin ataupun anggota tubuh dalam perilaku seksualnya.

Baca Juga: Bawa Barang Bukti Siskaeee, Polisi: Pendapatan Hampir Rp2 Miliar

Selain itu, teknik aversif juga bisa dilakukan untuk meredam hasrat dan kecemasan. Kemudian bisa dilakukan role play untuk melatih berinteraksi sosial, menjalin relasi baru dan melatih empati dan melatih problem solving.

"Kalau punya permasalahan bagaimana mengatasinya tidak dengan cara seperti ini," katanya.

Sebelumnya, Dirreskrimsus Polda DIY AKBP Roberto Gomgom Manorang Pasaribu membenarkan Siskaeee memiliki trauma masa lalu. Harus menunggu persidangan untuk merinci persoalan itu.

Baca Juga: Siskaeee Terancam Penjara 12 Tahun dan Denda Rp6 Miliar

"Hanya bisa kita buka di persidangan, tidak bisa kita buka di konferensi pers. Trauma masa lalu bisa berbagai macam bentuk yang memunculkan alasan perilaku. Pasti ada motif pendorong suatu tindak pidana," kata Roberto.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler