BMKG Mencatat Terjadi 248 Gempa Susulan di Cianjur Hingga Jumat

26 November 2022, 09:25 WIB
Seorang warga menggendong anaknya melintasi rumah yang rubuh akibat gempa bumi di Cieunder, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 25 Nov 2022. /Wahyu Putro/ANTARA

 

ARAHKATA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan telah terjadi 248 gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat hingga Jumat sejak gempa utama, dengan tren terus menurun.

"Sampai dengan pada jam 17.00 barusan, gempa susulan sampai hari ini adalah 248 gempa," ujar Deputi Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi dalam konferensi pers penanganan gempa bumi Cianjur yang diikuti virtual dari Jakarta, Jumat sore, 25 November 2022.

BMKG mencatat guncangan terbesar untuk gempa susulan mencapai magnitudo 4,2 dan terkecil magnitudo 1,2, sedangkan gempa utama pada Senin, 21 November tercatat berkekuatan magnitudo 5,6.

Baca Juga: AJI Mataram Kecam Intimidasi Polisi Terkait Pemberitaan Pungli

"Dan ini, alhamdulillah, terus menurun walaupun satu dua kali dirasa gempa tapi tidak membahayakan," ujarnya, dikutip ArahKata.com

Meski tidak membahayakan, dia mengingatkan masyarakat menghindari berada di dalam atau sekitar rumah-rumah yang tidak layak huni karena potensi bahaya ketika terjadi gempa susulan.

Dia memastikan BMKG terus melakukan pembaruan akan informasi cuaca dan perkembangan gempa susulan yang terjadi di wilayah itu.

Baca Juga: Penggalian Dramatis Jenazah Ibu dan Anak Berpelukan Korban Gempa Cianjur Ditemukan

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan bahwa korban meninggal sebagai dampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur mencapai 310 orang sampai dengan sore hari ini.

Dia memastikan pencarian terus dilakukan untuk mencari korban hilang dan pendistribusian logistik juga diberikan kepada 110 titik pengungsian yang telah teridentifikasi.

Pendistribusian langsung kepada pengungsi juga telah diizinkan namun harus dilakukan dengan pengawalan kepolisian.

Baca Juga: Habib Syakur: Jenderal Andika Masih Layak Dipertahankan Jadi Panglima TNI hingga 2024

"Jadi sudah mulai dikawal oleh kepolisian untuk mencegah adanya berita-berita viral atau potongan rekaman video yang memperlihatkan adanya penghadangan entah oleh warga terdampak atau warga lain untuk meminta barang atau uang," kata Suharyanto.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler