BuzzFeed Akan Bubarkan Divisi Berita dan PHK 15 Persen Karyawan

23 April 2023, 08:56 WIB
Karyawan BuzzFeed di kantor pusat New York. CEO Jonah Peretti memutuskan untuk membubarkan divisi berita dan mem-PHK 15 persen karyawan. /Brendan McDermid/Reuters

 

ARAHKATA - Perusahaan media digital pemenang PenghargaanPulitzer, BuzzFeed akan menutup divisi berita dan memangkas 15 persen karyawan dari seluruh perusahaan. 

BuzzFeed sekarang memiliki sekira 1.200 karyawan dan PHK kali ini bakal menjadi yang kedua kalinya pada 2023.

Dalam memo yang dikirim ke para karyawan, CEO Jonah Peretti mengatakan bahwa selain divisi berita, tim bisnis, konten, teknologi, dan administrasi juga akan dibubarkan.

Baca Juga: Media Asing Soroti Penunjukan Ganjar Pranowo Sebagai Capres PDIP

Perusahaan saat ini tengah mempertimbangkan untuk melakukan PHK dalam skala global.

Dalam memo tersebut, Peretti menyampaikan bahwa dirinya membuat kesalahan dengan berinvestasi berlebihan pada divisi bisnis dan tak segera menyadari bahwa dukungan keuangan untuk operasional tidak tersedia.

“Saya dan tim sudah belajar dari kesalahan ini dan kami akan bergerak maju. Kami tahu bahwa perubahan dan peningkatan yang kami lakukan hari ini merupakan langkah yang diperlukan untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujar CEO Peretti dalam memonya.

Baca Juga: Posko THR Kemnaker Terima 2.283 Aduan Hingga H-1 Lebaran

Industri periklanan digital memang sedang anjlok tahun ini.

Akhirnya perusahaan besar seperti Google hingga Facebook harus kehilangan pendapatan iklan.

Imbasnya, gelombang PHK pun bergantian menghampiri perusahaan-perusahaan teknologi dan ke depannya masih akan berlanjut.

Baca Juga: Profil dan Elektabilitas Ganjar Pranowo Sebagai Capres PDIP di Pilpres 2024

Christian Baesler (chief operating officer) dan Edgar Hernandez (chief revenue officer) memutuskan keluar dari BuzzFeed setelah membantu restrukturisasi.

Kini perusahaan yang berkantor pusat di New York tersebut hanya memiliki satu merek berita yaitu HuffPost.

Wartawan yang sebelumnya bekerja di BuzzFeed menyayangkan dibubarkannya divisi berita.

Baca Juga: Breaking News! Megawati Deklarasi Ganjar Pranowo Capres PDIP Pilpres 2024

“Saya sangat sedih namun bangga dengan jurnalisme hebat yang kami lakukan selama di sana,” kata Ben Smith yang bekerja sebagai editor BuzzFeed dari 2011 hingga 2020.

Pria yang sekarang bekerja untuk Semafor tersebut pernah membuat keputusan kontroversial pada 2017 dengan menerbitkan serangkaian dokumen tentang Presiden Donald Trump.

Kala itu banyak outlet berita memilih tidak mengambil langkah serupa karena kredibilitas dokumen yang diragukan.

Baca Juga: Sejarah Tradisi Berkirim Parsel dan Hantaran Jelang Lebaran

Penutupan divisi berita BuzzFeed dianggap Smith sebagai akhir dari era pemberitaan media sosial.

Pihak BuzzFeed mengatakan pada Kamis pekan ini bahwa seluruh pekerjaan yang pernah diterbitkan divisi tersebut akan disimpan dalam jaringan. Perusahaan juga memastikan bahwa setiap tulisan yang masih dalam proses akan tetap dipublikasikan lewat kanal BuzzFeed lainnya.

BuzzFeed didirikan oleh Peretti pada 2006 dan terkenal dengan penerbitan artikel listicle dan kuis online. 

Baca Juga: SPKLU Mobile Pertama di Indonesia Kini Ada di Ruas Tol Jawa Tengah, Catat Lokasinya!

Pada 2021, perusahaan ini berhasil memenangkan Pulitzer dalam kategori pemberitaan internasional. Belakangan, pengiklan yang diandalkan oleh perusahaan mulai menarik diri dan mengakibatkan turunnya pendapatan.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler