Simak Baik-Baik Penjelasan Habib Rizieq Soal Revolusi Akhlak!

- 3 Desember 2020, 07:10 WIB
Habib Rizieq Syihab saat peringatan Reuni 212 secara daring
Habib Rizieq Syihab saat peringatan Reuni 212 secara daring /Tangkapan layar/Front TV

ARAHKATA – Aktivitas Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab sepulang ke Tanah Air selalu mendapat sorotan publik. Tak hanya itu, pernyataannya juga kerap ditanggapi pro kontra di masyarakat.

Menjadi ramai akhir-akhir ini adalah pernyataan Habib Rizieq dalam orasinya di Markas FPI Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat setelah tiba dari Arab Saudi beberapa waktu lalu.

Di depan simpatisannya, petinggi FPI itu menyerukan dengan tegas kepada pengikutnya soal ajakan untuk melakukan revolusi akhlak.

Baca Juga: Habib Rizieq Jelaskan Soal Kisruh Video Jihad

Seruan revolusi akhlak Habib Rizieq ditanggapi beragam oleh sejumlah kalangan masyarakat. Ada yang menilai positif, dan tidak sedikit juga yang khawatir akan seruan tersebut.

Guna menjelaskan revolusi akhlak yang diserukannya, Habib Rizieq memberikan penjelasan pada kesempatan Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh dalam peringatan Reuni 212 yang disiarkan melalui saluran YouTube FrontTV pada Rabu, 2 Desember 2020.

Dalam penjelasannya, tokoh sentral FPI itu meminta masyarakat untuk tidak salah paham dengan konsep revolusi akhlak yang digaungkannya.

Baca Juga: Benny K Harman Sebut Edhy Prabowo Dikepung Cukong

Habib Rizieq menegaskan revolusi akhlak yang dimaksud bukanlah revolusi berdarah maupun bersenjata seperti yang dibayangkan sejumlah orang.

“Jangan ada dengar kata revolusi ahlak itu revolusi bersenjata, itu nggak betul. Kami ini dididik guru kami dengan ahlusunnah waljamaah, kita tak boleh melakukan pemberontakan pemerintahan sah. Kalau sudah dinyatakan pemerintah itu sah, lepas suka tidak suka, adil tidak adil, kita harus akui itu ini tetap pemerintahan,” jelasnya.

Baca Juga: Arahan Kapolri Antisipasi Pelanggaran Prokes Saat Unjuk Rasa

Habib Rizieq malah melarang pemberontakan kepada pemerintahan yang sah saat ini. Sebab baginya, saat ini tak ada alasan untuk melakukan pemberontakan kepada pemerintahan Jokowi.

“Tak boleh kita lakukan pemberontakan, kecuali dalam ulama ada umat Islam dibantai, genoside, itu boleh dalam konteks bela diri. Itu dibenarkan hukum agama dan internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Amien Rais Ungkap Cukong Pendana Partai Ummat

Selain itu, Habib Rizieq mengatakan salah bila orang menganggap revolusi akhlak itu adalah revolusi untuk pemberontakan, bukan juga revolusi berdarah.

“Saya ingatkan revolusi akhlak digambarkan ini revolusi berdarah, revolusi makar, revolusi pemberontakan, revolusi jatuhkan pemerintah sah, wah..nggak gitu. Kita selalu buka diri, rekonsiliasi, ayo sama-sama duduk saling memperbaiki,” pungkasnya.***

Editor: Alamsyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x