ARAHKATA – Indonesia telah mendatangkan vaksin Covid-19 Sinovac buatan Cina sebanyak 3 juta dosis dalam dua tahap, yang pertama sebanyak 1,2 juta dosis tiba pada 6 Desember 2020, dan sisanya 1,8 juta akan hadir di Januari 2021.
Selain itu,masih di bulan Januari sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku juga akan menyusul yang kemudian akan diproduksi oleh PT Bio Farma.
Seiring kedatangan vaksin Corona ke Tanah Air, saat yang sama terjadi pula pro dan kontra menyoal vaksinasi, meski perbedaan pandangan terhadap pemberian imunisasi ini sudah lama terjadi bukan hanya di dalam negeri tapi juga di negara lain.
Di Indonesia sendiri orang yang menentang adanya vaksinasi memang punya alasan tesendiri dan sudah eksis lama. Namun, terkait Covid-19 ini masyarakat yang menentang vaksin makin bermunculan lagi.
Baca Juga: Buron 18 Tahun, Panglima Teroris Bom Bali I Akhirnya Ditangkap Densus 88
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah tidak melakukan pemaksaan kepada masyarakat untuk vaksinasi Covid-19.
Namun, kata Erick, pemerintah menargetkan sebanyak 67 persen rakyat Indonesia bisa tervaksinasi.
"Karena harus menjadi herd immunity, saling menjaga," tegas Erick dalam webinar Kerja Bareng untuk Negeri, Sabtu 12 Desember 2020.
Baca Juga: Sambut Piala Dunia U-20, Inilah Persiapan Menpora
Erick menambahkan, pada Januari nanti akan ada vaksin bantuan pemerintah, dan vaksin mandiri. Menurutnya, komposisi dan jumlahnya akan ditentukan Kementerian Kesehatan.