Sengkarut Penanganan Bencana di Indonesia

- 18 Januari 2021, 12:59 WIB
Ilustrasi Bencana
Ilustrasi Bencana /
ARAHKATA - Awal tahun 2021 sejumlah daerah terjadi bencana alam berupa longsor, banjir dan gunung meletus. Tentunya perlu penanganan khusus antar sektoral dalam penanganan bencana.
 
Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuda Pecinta Alam Indonesia (FKPPAI), Alam Slamet Barkah mengatakan seringkali antar lembaga tidak sinkron dilapangan. Penanganan bencana tidak berlangsung koordinasi satu komando lembaga tapi berjalan masing-masing.
 
"Semua lembaga turun, bergerak sendiri dan akhirnya sering bantuan hanya satu titik.dan titik yang lainnya belum terjamah," ujar Barkah ditemui di Jakarta, Minggu 17 Januari 2021.
 
Menurut Barkah, semua lembaga masing-masing turun ke lapangan langsung berikan bantuan. Dirinya mencontohkan, sudah ada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD harusnya sebagai pusat kontrol terhadap basarda, PMI  dan Kemensos. 
 
"Kita punya BPBD harusnya sebagai pusat kontrol dengan sinergis kepada pemda setempat, PMI dan lembaga lainnya," terangnya.
 
Barkah juga mengibaratkan persoalan penanganan bencana ini sengkarut. Terlalu birokratis dan seperti penanganan Covid 19 misalnya BNPB diberikan kuasa utama berperan dan harusnya dalam bencana yang lain juga disarankan bentuk tim satgas adhoc penanganan bencana.
 
"Perlu ada sistem. saya tidak melihat apakah ada kontrol selama ini, seharusnya seperti penangan Covid 19, harus ada Satgas Penanganan Bencana Nasional dibawah kontrol BNPB yang terdiri dari lembaga lain yang terkait," tegasnya.
 
Dirinya juga berharap agar lembaga tersebut juga menggandeng mahasiswa dan pelajar yang tergabung bukan saja di Pramuka tapi di komunitas pecinta alam. Komunitas itu lanjut Barkah berada di kampus, sekolah dan kelompok independen. 
 
"Komunitas pecinta alam di kampus, sekolah dan komunitas independen juga perlu ditingkatkan kemitraannya oleh lembaga terkait, hal ini karena potensi luar biasa yang belum diolah dan diperhatikan pemerintah," tuturnya.
 
Berdasarkan pantauan dari lapangan, Barkah  mengatakan jika saja penanganan bencana difokuskan pada komando di satu lembaga maka pembagian kerjanya akan stabil dilapangan. Misalnya, penetapan lapangan pengungsian agar BNPB bersama aparat dan PMI bertugas pemberian gizi pangan serta kebutuhan primer warga.
 
"Termasuk SAR daerah dan Kemensos yang bantu backup baik operasional petugas dan logistik, sehingga kedepan tidak ada lagi pengungsi yang bertumpuk bantuan dan kosong logistiknya didaerah lain," ungkapnya.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x