Network
ARAHKATA - Berbeda dengan tahun sebelumnya wilayah Cipinang Melayu yang selama ini menjadi langganan banjir, tahun ini masyarakatnya boleh bersuka cita. Karena Cipinang Melayu, khususnya di wilayah RW 04 tidak mengalami banjir.
"Alhamdulillah tahun ini dapat kembali mengunjungi RW 04 kelurahan Cipinang Melayu. Kampung yang dilewati Kali Sunter ini biasanya kalau musim hujan akan terjadi banjir yang amat tinggi, bahkan tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mengunjungi Cipinang Melayu, Jakarta Timur Selasa malam, 9 Februari 2021.
Anies melanjutkan, dilansir dari akun facebooknya, belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya keras menanggulangi banjir di Kampung Cipinang Melayu ini. "Kita memberikan perhatian dan penanganan menyeluruh dari hulu Kali Sunter yang kerap kali menjadi penyebab utama dari luapan air ke kampung tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: Cerahnya Jakarta Pagi Ini, Bagaimana Cuacanya Hingga Dini Hari Nanti?
Bahkan, pihaknya di Jajaran Pemprov DKI telah melakukan kegiatan Gerebek Lumpur dengan mengerahkan 15 eskavator di tanggul-tanggul dekat aliran Kali Sunter dan membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi lebih terkendali.
Selain itu, di sisi selatan Jakarta Timur, Waduk Rangon dan Waduk Tiu dikeruk lalu kemudian disiapkan sodetan khusus sehingga air Kali Sunter dialirkan dan ditahan di waduk, baru mengalir ke sungai di wilayah Cipinang Melayu dengan volume debit yang lebih terkontrol.
"Atas izin Allah SWT, ikhtiar itu dimudahkan. Kita semua patut bersyukur karena warga kawasan RW 04 dan RW 03 Cipinang Melayu bisa merasakan musim penghujan tanpa kebanjiran," ungkapnya.
Baca Juga: Dibuka Gubernur Anies, Mubes dan Milad Pejabat Sukses Dihelat
"Meskipun demikian, kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk memastikan kembali tak ada banjir di Cipinang Melayu, salah satunya adalah menuntaskan pembuatan tanggul di sepanjang RW 04 dan 03 Cipinang Melayu, karena kini tanggul tersebut masih bersifat temporer," papar Anies.
