Khofifah : Bendungan Tukul Beri Manfaat Bagi Jatim

- 15 Februari 2021, 09:45 WIB
DIRESMIKAN PRESIDEN: Bendungan Tukul, satu dari enam bendungan di Jatim yang menjadi proyek strategis nasional.
DIRESMIKAN PRESIDEN: Bendungan Tukul, satu dari enam bendungan di Jatim yang menjadi proyek strategis nasional. /ARAHKATA/Foto/Ist/Portal Surabaya

ARAHKATA - Kebutuhan waduk atau bendungan untuk mengatur aliran dan berfungsi sebagai cadangan air di Jawa Timur bagian selatan kini sudah dapat diselamatkan. Pemerintah pusat telah membangun bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan ini memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat Pacitan. Dirinya menyatakan Salah satunya bisa menjadi  sentra  pemberdayaan ekonomi masyarakat.Keberadaan bendungan ini, sebut Khofifah antara lain memberikan manfaat bagi lahan pertanian di Pacitan.

"Setidaknya 600 hektar saluran irigasi bisa teraliri air setiap saat, khususnya di wilayah Kec. Arjosari dan Kec. Pacitan," ujarnya seperti dikutip kemendagri.go.id.

Baca Juga: BKSAP DPR RI Akan Perkenalkan Pariwisata Indonesi Ke Kancah Internasional

Mantan Mensos RI mengungkapkan Bendungan tukul juga bisa mensuplai air baku sebesar 300 liter perdetik. Dengan begitu, dengan daya seperti ini, bisa menjadi salah satu potensi energi.

"Bendungan Tukul juga bisa menjadi tempat wisata dan lahan konservasi. Sehingga bisa turut meningkatkan tarap ekonomi masyarakat," jelasnya.

Khofifah mengatakan bendungan Tukul sendiri pembangunannya sudah dimulai sejak 2015 sampai 2020. Bendungan ini menelan biaya APBN murni sebesar Rp. 934,8 miliar.

"Bendungan Tukul menjadi salah satu dari enam bendungan di Jatim yang menjadi proyek strategis nasional yang dicanangkan pemerintah," imbuhnya.

Khofifah melanjutkan Pemprov Jatim tentunya akan mendukung upaya Jatim untuk terus menjadi provinsi yang secara konsisten berkontribusi tinggi di bidang pertanian secara  nasional.

Baca Juga: Belajar Bisnis dari Randy Permana, Sukses walau di Masa Pandemi

"Hal yang tidak kalah membanggakan adalah disaat nilai tukar petani (NTP) di daerah lain mengalami kontraksi, di Jatim tidak terjadi. NTP Jatim masih tumbuh sebesar 0,26 persen," tuturnya.

Berdasarkan data BPS pada 2020, produksi padi di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia. Yakni dengan kontribusi terhadap nasional sebesar 18,17 persen secara nasional.  Produksi gabah kering giling Jatim sebesar 10,02 juta ton atau setara dengan 5,65 juta ton beras.

Kemudian, produksi jagung Jatim tertinggi di tingkat nasional yaitu sebanyak 6,6 juta ton. Dengan kontribusi terhadap nasional sebanyak 21,8 persen.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi berkesempatan meresmikan salah satu bendungan yang menjadi proyek strategis nasional di Jawa Timur yaitu Bendungan Tukul, Desa Karanggede, Kec. Arjosari, Kab. Pacitan, Minggu, 14 Februari 2021.

Saat meresmikan Bendungan Tukul, Presiden Jokowi didampingi  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Mensekneg Pratikno,  Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Pacitan Indartato.

Editor: Agnes Aflianto

Sumber: Kemendagri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x