Museum SBY Disinyalir Jadi Pencitraan di Tengah Kemiskinan

- 17 Februari 2021, 21:43 WIB
Maket Museum dan Galeri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Ani di Pacitan
Maket Museum dan Galeri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Ani di Pacitan /

ARAHKATA - Museum dan Galeri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Ani di Pacitan mendapat sorotan dari Anggota DPRD Jatim Fraksi PDI Perjuangan. Mengingat museum tersebut mendapat Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemprov Jatim melalui APBD Pacitan sebesar Rp 9 miliar untuk pembangunan.

Pemkab Pacitan selanjutnya akan memberikan bantuan dana tersebut ke Yudhoyono Foundation.

Anggota DPRD Jatim Deni Wicaksono menilai BKK merupakan uang rakyat. Tentunya uang Rp 9 miliar, jika diberikan ke lembaga yang tujuannya adalah citra seorang politikus sangat menyakiti hati rakyat, dan mengkhianati amanat penderitaan rakyat.

Baca Juga: Atasi Covid-19 Tanpa Panik dan Terkendali, Tiga Daerah Ini Dapat Acungan Jempol

"Apalagi di masa pandemi Covid-19 di mana rakyat sedang kesusahan,” tegas Deni Wicaksono, di Surabaya, Rabu 17 Februari 2021.

Deni menyebut uang Rp 9 miliar bisa untuk membeli beras 900.000 kilogram. Kemudian dibagikan ke rakyat miskin, memfasilitasi lebih dari 500.000 pelajar dengan bantuan paket data 1 GB, atau memberi ribuan beasiswa untuk mahasiswa yang kesulitan membayar biaya kuliah di masa pandemi.

Anggota Komisi E DPRD Jatim itu menegaskan, seharusnya APBD dibuat untuk membantu rakyat. Bukan digelontorkan membiayai proyek yang hanya ditujukan untuk pencitraan personal seorang tokoh politik.

Baca Juga: Tingkatkan Pendapatan Daerah, Bapenda-Kejari Sinjai Teken MoU

APBD merupakan instrumen fiskal yang mestinya digunakan berdasarkan skala prioritas karena keterbatasan anggaran. Ia menilai yang urgen adalah membantu rakyat miskin. Apalagi, Pacitan termasuk salah satu sentra kemiskinan di Jatim.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x