Gunung Gede Pangrango tengah Trending, Intip Sejarah dan Mitosnya

- 19 Februari 2021, 07:44 WIB
Foto Gunung Pangrango yang menjadi trending/Instagram
Foto Gunung Pangrango yang menjadi trending/Instagram /

ARAHKATA - Gunung Gede Pangrango mendadak jadi trending. Hasil foto keindahan Gunung Gede oleh Ari Wibisono dianggap `palsu` alias tempelan.

Di foto tersebut, terlihat keindahan gunung salah satu gunung di Jawa Barat. Dengan langit yang tedu, juga suasana msiterius yang menyelimuti Gunung Gede yang tapak gagah.

Kementerian Lingkungan Hidup mencatat Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai salah satu dari 5 taman nasional pertama di Indonesia oleh pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 1980. Gunung ini disebut angker, masih banyak jalur perawan yang belum terjangkau oleh tangan manusia.

Baca Juga: WHO Gagal Ungkap Rahasia Covid-19, China Disebut Biang Keladi

Sejarah awal konservasi di kawasan ini hanya sedikit diketahui, walaupun hutan dan gunung merupakan bagian dari legenda-legenda di tanah Sunda. Tampaknya ada jalur sejarah dari kota tua Cianjur sampai Bogor melalui Cipanas. Bagian lereng pegunungan yang rendah, tidak rata dan berteras-teras dulunya digunakan untuk pertanian dengan pergiliran tanaman.

Dikenalkannya tanaman teh sebagai tanaman perkebunan memberikan dampak nyata bagi kawasan ini. Teh varietas Jepang telah ditanam sejak tahun 1728, dan perkebunan ini terbentang mulai dari Ciawi sampai Cikopo di tahun 1835. Kemudian, tahun 1878, teh Assam diperkenalkan dan tumbuh dengan sangat baik, menyebabkan ekonomi dan kondisi lingkungan di kampung-kampung dilereng pegunungan berubah.

Sejarah panjang kegiatan konservasi dan penelitian dimulai sejak tahun 1830 dengan terbentuknya kebun raya kecil di dekat Istana Gubernur Jenderal Kolonial Belanda di Cipanas, dan kemudian kebun raya kecil ini diperluas sehingga menjadi Kebun Raya Cibodas sekarang ini.

Baca Juga: Mengapa harus Sarapan Berserat dan Bergizi?

Pemerintahan Kolonial Belanda sangat antusias untuk meningkatkan tanaman-tanaman penting dan bernilai ekonomis serta perkebunan komersial, sehingga dibanguna suatu stasiun penelitian dan percobaan pertanian di dataran tinggi ini. Tidak lama setelah itu, botanis-botanis lokal kemudian mulai tertarik untuk meneliti keanekaragaman tumbuhan disekitar pegunungan ini. Abad 19 merupakan masa-masa terbesar dan penting dalam sejarah koleksi tumbuhan, dan Cibodas menjadi salah satu lokal koleksi tumbuhan saat itu.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x