Network
ARAHKATA - Sarapan menjadi salah satu aktivitas penting di pagi hari. Sayangnya, masyarakat banyak kurang menyadari pentingnya sarapan.
Apalagi, mereka berpikir sarapan itu harus kenyang. Akhirnya, memilih karbohidrat, seperti nasi, sebagai menu. Sarapan sehat itu harus berserat dan bergizi.
Temuan fakta bahwa 9 dari 10 penduduk Indonesia masih kurang konsumsi serat. Dalam riset berbeda yang dilakukan PERGIZI PANGAN Indonesia pada tahun 2012, terbukti 9 dari 10 anak usia sekolah 6 hingga 12 tahun di Indonesia mengalami kekurangan serat saat sarapan.
Baca Juga: Kapolri Izinkan Penyelenggaran Piala Menpora 2021: Komitmen Prokes!
Padahal, sarapan yang benar itu harus bergizi dan berserat. Disarankan mengurangi karbohidrat saat sarapan. Jadi, membuat tubuh kenyang lebih lama.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, MS, dalam pertemuan daring bersama Energen, Kamis 18 Februari 2021, sarapan bergizi, berserat dan sehat penting dilakukan setiap hari.
Melewatkan sarapan (skipping breakfast) apa lagi bagi anak sekolah, membuat tubuh menjadi lesu. Juga tidak bersemangat dan ceria. Bahkan, sulit berkonsentrasi sehingga membuat tidak produktif.
“Menu sarapan bergizi dan berserat menghasilkan berbagai manfaat untuk tubuh, salah satu manfaat sarapan berserat adalah baik untuk pencernaan dan juga memberikan efek kenyang lebih lama,” sebutnya dalam pertemuan daring tersebut.”
Perlu diketahui, terpenuhinya kebutuhan serat saat sarapan itu penting. Dia juga menyebutkan jangan sarapan asal kenyang saja, tetapi harus dengan menu sarapan bergizi dan berserat sebagai ciri sarapan sehat.
Baca Juga: Bukan Makan Nasi atau Lontong, Ini Cara Sarapan Sehat
Karena itu, mengkonsumsi sarapan bergizi, berserat dan sehat setiap hari adalah modal penting agar tubuh sehat dan siap beraktivitas,” tambahnya.
