Waspada, Jateng Alami Anomali Cuaca Hingga Akhir Pekan Mendatang

- 6 April 2021, 17:36 WIB
Ilustrasi cuaca ekstreem. Cuaca ekstrem di Indonesia, merupakan dampak Siklon Tropis Seroja di NTT.*
Ilustrasi cuaca ekstreem. Cuaca ekstrem di Indonesia, merupakan dampak Siklon Tropis Seroja di NTT.* /ARAHKATA/PEXELS/Josh Sorenson

ARAHKATA - Anomali cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah dalam tiga hari ke depan.

Analis BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengungkapkan bahwa fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) masih terpantau aktif.

"Berdasarkan data hasil analisis dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Ahmad Yani Semarang menunjukkan bahwa fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) masih terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang dapat berkontribusi pada peningkatan awan hujan," jelas Rendi di Cilacap, Selasa 6 April.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Landa Sinjai, Satu Warga Tewas Tertimpa Pohon Jati

Menurutnya, BMKG sebagai Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta telah merilis adanya Siklon Tropis Seroja di Laut Sawu, sebelah barat daya Pulau Timor, dan masih adanya bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra.

Ia menambahkan intensitas siklon tropis dan bibit siklon tropis tersebut cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.

"Secara tidak langsung keberadaan siklon tropis dan bibit siklon tersebut dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer. Selain itu didukung massa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan dapat mendorong peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah Jawa Tengah," paparnya.

Rendi mengatakan berdasarkan kndisi tersebut, BMKG Ahmad Yani Semarang memprakirakan dalam periode tiga hari ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah.

Analisis potensi cuaca ekstrem pada tanggal 6 April 2021 berpotensi di Cilacap, Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Banjarnegara, Pati, Kudus, Blora, Rembang, Demak, Wonosobo, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Purworejo, Kebumen, Magelang, Boyolali, Karanganyar, dan sekitarnya.

Sementara pada tanggal 7 April 2021 berpotensi di Cilacap, Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Temanggung, Semarang, Demak, Jepara, Purwodadi, Sragen, Banjarnegara, Wonosobo, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Purworejo, Kebumen, dan sekitarnya.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Tetapkan Status Bencana Nasional di NTT

Selanjutnya pada tanggal 8 April 2021 berpotensi di Cilacap, Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Temanggung, Semarang, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Purwodadi, Sragen, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Magelang, dan sekitarnya.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan diikuti angin kencang dan sebagainya serta dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," tandas Rendi.*

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x