Varian Corona Delta Lebih Menular, Berikut Faktanya!

- 18 Juni 2021, 16:48 WIB
Ilustrasi/kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan DPR, Senayan, Jakarta Pusat, angkanya melonjak.
Ilustrasi/kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan DPR, Senayan, Jakarta Pusat, angkanya melonjak. /pixabay.com/geralt

Data terbaru dari Inggris menunjukkan bahwa secondary attack rates atau jumlah penderita baru varian Delta lebih tinggi daripada Alfa.

Secondary attack rate varian Delta adalah 2,6 persen dan varian Alfa sebesar 1,6 persen pada mereka yang ada riwayat bepergian.

Pada kontak kasus yang tidak ada riwayat bepergian, kasus varian Delta 8,2 persen, sementara varian Alfa 12,4 persen.

3. Keparahan penyakit

Meski varian Delta belum terkonfirmasi membuat infeksi lebih berat atau menyebabkan kematian yang lebih tinggi, ada laporan peningkatan kasus rawat inap akibat varian ini.

Baca Juga: Cinta Laura Beri Pandangan Tentang PJJ di Indonesia

"Di sisi lain, memang ada beberapa laporan yang membahas tentang kemungkinan lebih beratnya penyakit yang ditimbulkan varian ini," papar Prof Tjandra.

4. Reinfeksi

Dalam pemaparannya, Prof Tjandra menyinggung dampak varian Delta terhadap kemungkinan terinfeksi ulang sesudah sembuh. Ia mengatakan ada laporan bahwa pada varian Delta, terjadi penurunan aktifitas netralisasi yang berkaitan dengan risiko reinfeksi.

5. Diagnosis

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x