Fakta Lain Bangkalan Dijadikan Zona Oranye COVID-19

- 2 Juli 2021, 15:34 WIB
Anggota DPRD Jatim Dapil Madura, RKH Mohammad Nasih Aschal
Anggota DPRD Jatim Dapil Madura, RKH Mohammad Nasih Aschal /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Meski pemerintah telah menetapkan Bangkalan menjadi zona orange COVID-19, ternyata ada fakta-fakta lain di kabupaten tersebut.

Anggota DPRD Jatim Dapil Madura, RKH Mohammad Nasih Aschal mengaku status zona oranye di Kabupaten Bangkalan hanya dilihat dari ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) dan penurunan kasus COVID-19.

Padahal banyak warga Bangkaln yang sakit. Bahkan meninggal memiliki ciri-ciri COVID-19.

Baca Juga: Simak! Syarat Perjalanan PPKM Darurat yang Wajib Diketahui

"Bahwa fakta di lapangan orang-orang yang meninggal dengan ciri-ciri COVID-19 itu terus bertambah," ungkapnya, dikonfirmasi, Jumat 2 Juli 2021.

Ra Nasih membeberkan orang-orang sakit mayoritas gejalanya mirip pasien yang terinfeksi COVID-19. Hanya saja virus tersebut terkesan menjadi momok yang menakutkan di Bangkalan.

"Sehingga banyak masyarakat yang ketika sakit tidak mau memeriksakan diri ke rumah sakit atau ke dokter," papar politisi Partai NasDem ini.

Baca Juga: Dalang Ki Manteb Sudharsono Meninggal Dunia

Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil, Bangkalan ini meminta agar penetapan status oranye oleh pemerintah bisa berbanding lurus dengan apa yang dilakukan.

"Ini sebagai ikhtiar dalam rangka memutus mata rantai COVID-19 yang ada di Kabupaten Bangkalan," tegasnya.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah