Upacara Ngaben di Bali Dilaksanakan Terbuka, Prokes Ketat

- 9 Oktober 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi Upacara Ngaben
Ilustrasi Upacara Ngaben /Tangkapan layar YouTube kanal Evid Mahardika

ARAHKATA - Pandemi COVID-19 di Indonesia bisa dikatakan sudah mulai terkendali, beberapa sektor yang mengundang banyak orang pun perlahan mulai dibuka.

Seperti pembukaan bioskop, tempat perbelanjaan, pasar, resepsi pernikahan dan ruang publik lainnya.

Tak ketinggalan Upacara Ngaben di Bali sudah bisa dilakukan secara terbuka.

Baca Juga: Tinjau Hutan Mangrove di Bali Jokowi: Nikmati Suasana Alam yang Terjaga

Upacara Ngaben yang dilakukan di area Pantai Matahari Terbit, Sanur, pada Jumat, 8 Oktober 2021 dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Terkendalinya situasi pandemi memberikan peluang baru bagi 'Pulau Dewata' itu untuk bangkit dengan bidang sektor pariwisata.

Upacara Ngaben menjadi salah satu tujuan yang banyak dicari oleh wisatawan, dan kini digelar dengan prokes yang ketat.

Baca Juga: Pemkot Bandung Terima Bantuan Oksigen dari PT Bali Tower

Pemuka Agama sekaligus Satgas COVID-19 wilayah Sanur, Mangku Praja mengatakan proses upacara Ngaben selama pandemi COVID-19 sudah mengikuti aturan dari pemerintah.

Sebelumnya, Pengabenan terhenti selama satu tahun lebih, kemudian diganti dengan kremasi terbatas di krematorium untuk menghindari keramaian.

''Ini untuk upacara ngaben di Sanur ini sudah dirancang satu tahun yang lalu, tapi karena pandemi berlanjut terus maka acara ini sampai tertunda dua kali,'' ucap Mangku Praja setelah upacara.

Baca Juga: Selebgram Live Bugil-Masturbasi di Bali Ditetapkan Sebagai Tersangka

Rencana pokok upacara Ngaben tersebut sebenernya tanggal 15 Agustus tapi karena pandemi berlanjut maka upacar ditunda hingga tanggal 6 Oktober 2021.

Untuk memeriksa status vaksinasi pengunjung, panitia upacara mengharuskan mereka melakukan scan QR code PeduliLindungi di pintu masuk.

"Di dalam melaksanakan upacara di Sanur ini protokol kesehatan di Sanur sangat ketat sekali. Di tempat upacara baru masuk itu harus ada tempat cuci tangan,  kedua ada hand sanitizer, ketiga setelah memuncaknya pandemi warga itu wajib mengikuti vaksinasi, kalau yang belum mengikuti vaksin tidak boleh masuk ke tempat acara,'' jelasnya.

Baca Juga: Jabar dan Bali Luncurkan Program UMKM Kolaborasi 'Bela Bali'

Di samping itu, lanjut Mangku Praja, semua panitia yang tergabung dalam upacara tersebut telah dilakukan swab antigen sehari sebelum pelaksanaan dan penyemprotan disinfeksi tempat acara.

Harpan Mangku Praja, ia menginginkan pandemi COVID-19 ini cepat berlalu agar roda ekonomi berputar normal kembali.

"Harapan saya dan masyarakat umumya di Sanur, saya mewanti-wanti menginginkan supaya masyarakat dalam menjalankan new normal tetap mengikuti protokol kesehatan dan selalau menjaga imun tubuh dalam hal menjaga kesehatan supaya pariwisata atau kehidupan di Bali bisa berjalan seperti semula,'' imbuhnya.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x