Diduga Akun Bazzers Serang Galon Polikarbonat, Ini Akun-nya

- 5 Januari 2022, 07:11 WIB
Ilustrasi antihoax akun media sosial
Ilustrasi antihoax akun media sosial /Ilustrasi Arahkata/Arahkata

ARAHKATA - Dugaan Asosiasi Produsen Air Kemasan (ASPADIN) bahwa ada serangan masif, sistematis dan terstruktur terhadap industri pengguna galon polikarbonat semakin nampak. Pengamat sosial media menduga ada sponsor yang menggerakkan dan kemungkinan bermotif komersial sangat terbuka.

Dalam dua hari terakhir, akun akun pseudoname @NinjaCir3ng @PRADA_IPB @Si_Bigau @negativisme secara serentak menaikkan thread tentang isu BPA pada kemasan galon polikarbonat. Padahal akun-akun sosmed ini sebelumnya tidak pernah membahas isu air kemasan maupun kesehatan, namun tiba-tiba serentak mengangkat narasi kampanye negatif terhadap isu BPA pada galon polikarbonat.

Menurut Astari Yanuarti, Co-founder REDAXI (Indonesian Antihoax Education Volunteers), kemungkinan akun-akun tersebut digerakkan sangat terbuka, dan patut diduga ada motif komersial di baliknya. Menurutnya, secara umum, salah satu karakter penyebaran hoaks adalah daur ulang isu yang serupa. Artinya, hoaks yang sudah disebarkan dalam periode tertentu, akan disebarkan lagi di masa mendatang, meskipun sudah ada klarifikasi terhadap hoaks tersebut.

Baca Juga: Dituntut 4,5 Tahun Penjara, Gaga Muhammad Akan Ajukan Pembelaan

“Pola ini juga terjadi pada hoaks terkait bahaya BPA pada balita, ibu hamil, dan menyusui. Hoaks yang sudah tersebar sejak beberapa tahun lalu dan sudah diklarifikasi oleh berbagai pihak yang berwenang seperti Badan POM dan para dokter, namun sampai hari ini masih diedarkan oleh berbagai pihak di media sosial. Bahkan hoaks ini masih dipercaya oleh sebagian pihak sehingga tidak heran jika sampai hari ini masih beredar,” katanya.

Dia mengungkapkan penyebaran hoaks  tidak hanya dilakukan oleh buzzer, tapi semua orang bisa menjadi penyebar hoaks secara sadar maupun tidak. Katanya, motif penyebar hoaks pun beraneka rupa, ada yang karena uang, ideologi, kesehatan, kepedulian, politik, dan emosional.

“Terkait dengan masalah bahaya BPA dalam kemasan produk makanan dan minuman yang melibatkan penyebaran berulang  hoaks yang sama selama beberapa tahun terakhir, saya menilai berbau kepentingan bisnis bertameng kepedulian pada masalah kesehatan. Sehingga beberapa kali terjadi perang tagar di media sosial terkait dengan isu ini,” tukasnya.

Baca Juga: Viral Boneka Arwah, Begini Penjelasan Buya Yahya!

Dikatakan, hoaks akan selalu ada di media sosial. Keberadaan lembaga-lembaga cek fakta memang membantu publik untuk mengetahui apakah informasi yang mereka terima itu benar atau salah. Namun, tidak akan bisa menghentikan peredarannya, sebab jumlah penyebaran hoaks jauh lebih tinggi daripada klarifikasinya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x