Saat Eri sedang memarahi terdengar celetukan seorang pegawai dari luar ruangan, secara spontan Wali Kota Eri pun bertambah emosi dan dengan berteriak memanggil pegawai tersebut.
Kemudian, wanita paruh baya berbaju PNS (Pegawai Negeri Sipil) mendatangi Eri dengan wajah tertunduk.
Baca Juga: Expert Forum Memahami Tujuan Pelabelan BPA pada Galon Air Minum
“Sopo sing ngomong miring-miring dijupuk, koen sing ngomong (Jawa: siapa yang bilang miring-miring diambil, kamu yang ngomong). Sini, matamu lihat ini, kaya gini siapa yang ngomong, kamu yang ngomong,” teriak Eri kepada karyawan wanita tersebut.
Tak hanya itu, Eri juga menggeret pegawai tersebut untuk melihat langsung pasien di luar ruangan. Dengan nada suara yang keras Eri mengatakan “Kamu lihat masyarakat di bawah, ayo ikut saya, ikut saya,” tandasnya.
Lalu pegawai tersebut mengiyakan desakan Walikota sambil mengucapkan kalimat lirih yang di dengar semua orang. “Iya…iya pak, Saya ndak ngomong itu pak,” ujarnya.
Baca Juga: Bantu Mahasiswa Berprestasi Pasca Pandemi, Yayasan Korindo Donasikan Beasiswa
Mulanya, sekitar 12.30 WIB Eri menyapa beberapa pasien di lobi RSUD dr Soewandhie. Kemudian ada pasien yang wadul ke Eri karena ia sudah tiba sejak pukul 07.30 WIB, namun hingga siang belum juga dilayani.
Akhirnya, Eri mengajak pasien ke lantai dua dan mencari karyawan RSUD dr Soewandhi.
Kemudian, mereka masuk ke sebuah ruangan dengan banyak berkas-berkas dan pegawai.