Inilah Alasan Minat Baca di Indonesia Masih Rendah

- 28 Desember 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi membaca buku.
Ilustrasi membaca buku. //ADV/Shoppee/Shutterstock

Baca Juga: Tokoh Pergerakan Umat 212 Apresiasi KSAD Dudung Teladani Semangat Jenderal Sudirman

Banyak judul nonfiksi juga termasuk dalam kategori "buku teks", sehingga terkesan berat, akademis, dan monoton. Persepsi negatif ini berasal dari minat baca, khususnya judul-judul nonfiksi.

3. Tingginya biaya terjemahan buku-buku asing

Meskipun lebih banyak variasi ditemukan dalam judul-judul asing, hanya beberapa yang nyaman dibaca dalam bahasa Inggris.

Buku-buku asing yang diterjemahkan juga mahal dan hanya tersedia untuk kalangan tertentu, sehingga kurang diterima secara luas.

Baca Juga: IDI: Dokter yang Beri Surat Sakit Daring Terancam Sanksi Hukum dan Etik

Berdasarkan tiga alasan tersebut, aplikasi seluler ringkasan buku nonfiksi NexPage diluncurkan di Indonesia dengan konten yang seluruhnya dalam Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa pertama yang diperkenalkan oleh NexPage, setelah bahasa Inggris, yang menunjukkan signifikansi dan pentingnya pasar Indonesia bagi perusahaan rintisan baru ini.

Tujuan akhirnya adalah untuk memiliki beberapa opsi bahasa asli untuk dipilih pengguna sehingga mereka dapat membaca buku dari seluruh dunia dalam bahasa pilihan.

Baca Juga: KPK Terima 4.623 Laporan Korupsi pada 2022, Mayoritas dari Jakarta

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x