BPKP Kawal Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Libya

- 2 Oktober 2023, 19:21 WIB
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ikut serta dalam mengawal penyerahan bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Libya agar akuntabel.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ikut serta dalam mengawal penyerahan bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Libya agar akuntabel. /Dok BPKP/ARAHKATA

Sorni menambahkan, pemberian bantuan kemanusiaan ini merupakan bagian solidaritas kemanusiaan Indonesia untuk masyarakat dunia.
Dirinya menyampaikan, bencana banjir yang terjadi di Libya sebagai pengingat kepada Indonesia agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di mana saja.

“Peristiwa di Libya harus menjadi pembelajaran bagi kita untuk terus meningkatkan kapasitas agar siap menghadapi perubahan iklim yang semakin nyata,” ungkap Sorni.

Baca Juga: Produsen Mobil Listrik VinFast Bangun Pabrik Rp 3,1 Triliun di Indonesia

Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan logistik untuk Libya pada hari Senin (2/10) dini hari menggunakan Pesawat Kargo Terra Avia untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana banjir.

Bantuan kemanusiaan dilepas langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang diwakili oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian, Anggota DPR RI Obon, Tabroni, Direktur Pengawasan Bidang Sosial dan Penanganan Bencana BPKP Wawan Yulianto, Duta Besar Libya untuk Indonesia Zakarya MM El Maghrabi, beserta perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait, serta delegasi Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Diketahui sebelumnya, bencana banjir bandang di Libya terjadi pada 9 September 2023 akibat Badai Daniel. Kota yang terdampak bencana banjir tersebut di antaranya adalah Kota Derna, Benghazi, Bayda, Susa, dan Marj.
Wilayah yang terdampak paling parah adalah Kota Derna. Bencana banjir ini mengakibatkan 884.000 orang terdampak, 6.000 jiwa meninggal dunia dan lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x