Ketum PB SEMMI Apresiasi Kinerja Polri

- 20 November 2020, 19:54 WIB
Ketua Umum PB SEMMI Bintang Wahyu Pamungkas bersa dengan rekan organisasinya
Ketua Umum PB SEMMI Bintang Wahyu Pamungkas bersa dengan rekan organisasinya /Arahkata.com

ARAHKATA - Kepolisian Republik Indonesia mendapat apresiasi positif dari organisasi Kemahasiswaan. Di mana, Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), mengapresiasi kinerja polri yang telah berhasil mengungkap kasus-kasus besar yang terjadi di tanah air.

Dari kasus-kasus besar yang terjadi dan berhasil diungkap oleh satuan Polri, yakni penangkapan buronan kasus hak tagih atau Cessie Bank Bali, Djoko Tjandra di Malaysia dan kebakaran hebat Gedung Kejaksaan Agung RI di Jakarta, menjadi nilai positif bagi institusi polri yang memang dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian di tanah air.

Berhasilnya pengungkapan kasus-kasus, tersebut nama Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, terbawa-bawa. Pasalnya salah satu jenderal di institusi kepolisian ini mencuat harum, khususnya di indera penciuman para aktivis organisasi di tanah air.

Baca Juga: Beli Popcorn Emas Rp50 Juta, Hotman Paris Bilang Begini

Ketua Umum PB SEMMI Bintang Wahyu Pamungkas mengatakan, penangkapan Djoko Tjandra di Apartemen mewahnya di Malaysia mendapat perhatian besar masyarakat Indonesia. Djoko Tjandra merupakan buronan yang dikenal licin dan punya akses lobby yang tidak kecil kepada sejumlah elit Indonesia.

"Keberhasilan Bareskrim meringkus Djoko Tjandra membuat Mabes Polri mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat. Ini menjadi kado manis di tengah merosotnya indeks kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri," ujar Bintang, kepada Arahkata.com, Jum,at, (20/11).

Selain itu, kebakaran hebat menghanguskan Gedung Kejaksaaan Agung RI pada Sabtu, 22 Agustus 2020, yang menyebabkan sejumlah spekulasi, yang mana Sigit memberikan penjelasan penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung RI bukan karena hubungan arus pendek tapi diduga karena open flame atau nyala api terbuka.

"Ada unsur pidana pada peristiwa itu. Setelah memeriksa 131 orang saksi Bareskrim Polri menetapkan delapan orang tersangka," terang Bintang, mengutip keterangan Sigit.

Baca Juga: Ini Alasan Hidroksiklorokuin dan Klorokuin Dicabut

Dekat Ulama saat Tugas di Banten

Bintang megungkapkan, saat menjadi Kapolda Banten Sigit sempat ditolak oleh kalangan Ulama Banten karena non muslim. Ulama dan masyarakat Banten saat itu resisten ternadap isu pejabat non muslim seiring peristiwa Gubernur Jakarta Ahok yang dianggap melakukan penistaan terhadap Islam.

"Hal pertama yang dilakukan Brigjend Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapklda Banten adalah bersilaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat Banten, terutama kalangan Ulama pemimpin Pondok Pesantren yang banyak tersebar di Banten," urainya.

"Mengunjungi Ulama menjadi agenda wajib sebagai Kapolda Banten," sambungnya.

Menjadi Kabareskrim Poiri

Penangkapan Djoko Tjandra sekaligus membongkar sejumlah pihak yang terlibat. Dari lima tersangka dua orang merupakan sejawatnya di Kepolisian Ri, yakni, Brigen Pol Prasetyo Utomo dan irjen Pol Napoteon Bonarparte.

Baca Juga: Diprotes Warganet, PSI Tarik Benderanya Yang Dipasang di Trotoar

Kasus besar lainnya yang dibongkar Sigit dan jajaran Bareskrim adalah mengungkap kejahatan narkotika, Pada kurun waktu Mei Juni 2020, Sigit dan jajaran Bareskrim berhasil mengamankan narkoba jenis sabu sebanyak 1,2 ton, 35.000 butir pil ekstasi dan 410 Kg ganja dari bandar narkaba internasional jaringan iran = Timur Tengah.

"Barang bukti diamankan dari dua tempat berbeda, yaitu di Serang, Banten dan Sukabumi, Jawa Barat. Dari operasi tersebut diamankan tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka," terang Bintang.

Belajar Dari Sigit

Bintang mengungkapkan, dalam pandangan dirinya sebagai pimpinan organisasi mahasiswa Islam, saat menjadi Kapolda Banten adalah periode yang paling menarik dalam karir Komjend Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai anggota Polri.

Baca Juga: Diprotes Warganet, PSI Tarik Benderanya Yang Dipasang di Trotoar

"Disebut menarik karena penerimaan masyarakat Banten yang dikenal sangat religius dan termasuk yang fanatik dalam menjalankan syariat agama bisa menerima kehadiran Listyo Sigit Prabowo yang non muslim," ungkapnya.

Bukan saja menerima, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Ulama Banten pada akhir mempunyai hubungan yang sangat dekat, erat, bahkan akrab dengan Sigit. Bisa jadi masyarakat Banten kadung jatuh cinta pada sosok bersahaja dan humanis ini. Meski cenderung pendiam sejatinya Sigit adalah sosok pembelajar, pendengar yang baik dan perhatian terhadap lingkungannya.

"Saya tidak keberatan jika pernyataan ini diangap berlebihan, tetapi saya meyakini demikian karena faktanya ditunjukan oleh 3.000 (tiga ribu) Ulama Banten berkumpul di Kampung Petir, Serang, Banten dalam acara Istighosah yang digelar pertengahan November 2019 mendoakan agar Listyo Sigit Prabowo dipercaya sebagai Kapala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri," pungkasnya.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x