22 Korban Tewas Dalam Penembakan Massal Pelaku Pria Sadis di Maine AS

26 Oktober 2023, 15:31 WIB
Ilustrasi penembakan /Riadi/

ARAHKATA - Sebanyak 22 orang tewas dan 60 lainnya terluka akibat penembakan massal yang terjadi di Lewiston, Maine, AS, pada Rabu, 25 Oktober 2023 setempat.

Jumlah korban tersebut dilaporkan NBC News yang mengutip sumber polisi di Lewiston.

Sementara itu kantor berita AP dan CNN menuliskan, jumlah korban tewas sebanyak 16 orang.

Baca Juga: Langgengkan Politik Dinasti, Jokowi Mau Bentuk Rezim Orde Oligarki

"Ada seorang penembak beraksi di Lewiston. Kami meminta orang-orang untuk berlindung di tempat. Harap tetap berada di dalam rumah Anda dengan pintu terkunci. Penegak hukum saat ini sedang menyelidiki di beberapa lokasi," kata polisi wilayah Maine, Portland di platform media sosial X.

Kantor Sheriff Androscoggin County memposting dua foto tersangka penembakan massal di Facebook, dengan mengatakan bahwa pelaku masih buron.

Sheriff meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi tersangka dalam foto, seorang pria berjanggut dengan kemeja lengan panjang dan celana jin yang memegang senapan dalam posisi menembak.

Baca Juga: 130 Bayi di RS Gaza Terancam Jiwanya, Generator Hanya Cukup untuk 3 Hari

Pusat Medis Central Maine di Lewiston mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, telah merespons penanganan terhadap korban penembakan massal, dan berkoordinasi dengan rumah sakit setempat untuk menerima pasien.

Lewiston adalah bagian dari Androscoggin County dan sekitar 56 km sebelah utara kota terbesar Maine, Portland.

The Sun Journal, mengutip juru bicara kepolisian Lewiston melaporkan, penembakan massal terjadi di tiga lokasi terpisah. Pertama, di tempat rekreasi, Restoran Schemengees Bar & Grille, dan di Walmart.

Baca Juga: Tiga Langkah Prabowo - Gibran Berpotensi Menang Satu Putaran Pilpres 2024
Menangapi aksi penembakan massal tersebut, seorang pejabat di Washington menyatakan, Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan dan akan terus menerima informasi terbarunya.

Gubernur Maine Janet Mills mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah diberitahu mengenai situasi tersebut.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler