Ashli Babbit, Pendukung Trump yang Ditembak Mati Aparat

- 7 Januari 2021, 17:28 WIB
Ashli Babbit, wanita pendukung Donald Trump
Ashli Babbit, wanita pendukung Donald Trump /Samanthamarika/Twitter

ARAHKATA – Demo yang berujung kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC pada saat pengesahan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres Amerika Serikat berakibat fatal. Pasalnya, tidak hanya kerusakan ringan yang dialami gedung itu, seorang wanita turut dilaporkan tewas.

Peserta aksi atau disebut 'perusuh' yang tewas itu diketahui adalah pendukung garis keras Presiden Donald Trump.

Kepolisian Washington mengakui perempuan yang diidentifikasi bernama Ashli Babbitt ditembak oleh anggotanya.

Dalam video yang beredar di internet, nampak Babbitt memanjat salah satu jendela Capitol Hill pada Rabu sore waktu setempat 6 Januari 2021.

Baca Juga: RW Zona Rawan Covid-19 Jakarta Menurun Drastis, Berikut Daftarnya!

Tak berselang lama, terdengar suara tembakan dengan kamera mengarah ke Babbitt yang tergeletak bersimbah darah.

Usai tertembak, dia segera dilarikan ke rumah sakit, dan dinyatakan tewas beberapa jam kemudian dengan penyebab tembakan di dada.

Dilansir AFP Kamis 7 Januari 2021, polisi terang-terangan menyatakan bahwa peluru yang menembus dada Ashli Babbitt memang berasal dari anggota mereka.

Berdasarkan laporan media AS, Babbitt diketahui adalah pendukung garis keras Presiden Trump dan mantan tentara di Angkatan Udara.

Baca Juga: Hukum Menonton Film Porno dalam Islam yang Wajib Kamu Ketahui

Identitas Babbitt dibenarkan oleh saudara iparnya, Justin Jackson, yang berkontak dengan Kepolisian Washington.

Kepada NBC 7 San Diego, Jackson berujar iparnya itu sangat loyal dan berdedikasi jika sudah meyakini sesuatu.

"Dia mencintai negara ini dan sangat terhormat pernah bertugas bersama militer AS. Tolong, doakan dan hormati privasi kami," tutur Jackson.

Dikutip Fox 5 DC via Daily Mail, Babbitt dilaporkan berangkat menuju ke Washington DC dari rumahnya di San Diego, California.

Baca Juga: Bila NIK KTP Tidak Terdaftar di dtks.kemensos.go.id, Ikuti Langkah Ini  Bisa Dapat BST Rp300 Ribu

Sebelum tewas ditembak, Babbit sempat berkicau memberikan dukungan kepada massa yang hendak bergerak ke Gedung Capitol.

"Tidak akan ada yang bisa menghentikan kami. Mereka bisa mencoba menghentikan kami. Namun kami akan terus menyerbu. Dari gelap menuju terang!" kata dia.

Ibu mertua Babbitt mengungkapkan, menantunya itu berangkat bersama pendukung petahana yang lain tanpa suaminya.

"Saya sama sekali tidak mengerti mengapa dia sampai melakukan itu," ujar si ibu mertua kepada media lokal San Diego.

Lebih lanjut, Kepala Polisi Washington Robert Contee menuturkan ada tiga korban tewas lain dalam demo yang berlangsung rusuh itu.

Contee memaparkan, jajarannya telah menahan total 52 orang, dengan 26 di antaranya dibekuk di sekitar Capitol Hill.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x