Pasca Divaksin Puluhan Lansia Norwegia Meninggal, Tim Dokter Investigasi

- 20 Januari 2021, 08:44 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19
Ilustrasi Vaksin COVID-19 /Arahkata/

Sementara itu, terkait dengan vaksinansi di wilayah Amerika Serikat (AS), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, reaksi alergi parah terhadap vaksin virus corona jarang terjadi. Hanya 29 orang yang mengalami reaksi alergi parah terhadap vaksin COVID-19 sehingga bisa dikatakan langka.

Dalam satu setengah minggu pertama upaya vaksin COVID-19 di AS, CDC menyebut ada 21 kasus tambahan yang dikonfirmasi dari reaksi alergi parah yang dikenal sebagai anafilaksis, sehingga total kasus menjadi 29 dari 1,9 juta dosis yang diberikan.

Baca Juga: Prioritaskan Vaksin Bagi Jurnalis

CDC mengatakan dalam Laporan Mingguan Morbiditas dan Mortalitas bahwa kejadian ini menambah tingkat 11,1 kasus anafilaksis dari 1 juta dosis yang diberikan. Sebagai perbandingan, tingkat reaksi alergi yang parah terhadap vaksin flu adalah 1,3 per 1 juta dosis.
CDC menyebutkan, reaksi alergi muncul dalam beberapa menit setelah mendapatkan vaksin. CDC memiliki informasi tentang 20 dari 21 pasien dan mereka semua sembuh.

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah, tetapi dengan pengobatan biasanya sembuh dengan cepat. CDC sejauh ini tidak melihat bukti reaksi geografis dan tak ada petunjuk bahwa ada kelompok yang buruk. Vaksin yang diberikan kepada orang-orang yang mengalami reaksi tidak berasal dari kelompok yang sama.

CDC mengatakan, orang dengan alergi umum tidak perlu khawatir tentang vaksinasi, namun tetap harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum melakukannya.

Baca Juga: Sepekan Kedepan Cuaca Akan Ekstrem, Ini Prakiraan Cuaca Versi BMKG

Orang dengan reaksi alergi parah terhadap bahan-bahan dalam vaksin Pfizer maupun Moderna, seperti polisorbat dan polietilen glikol, sebaiknya tidak mendapatkan vaksin. Orang yang mengalami reaksi alergi terhadap dosis pertama sebaiknya tidak mendapatkan dosis kedua untuk saat ini.

CDC akan terus memantau reaksi alergi pada orang yang menerima vaksin. Tim CDC mengatakan, orang mungkin melaporkan lebih banyak kasus atau reaksi alergi daripada yang biasanya dilaporkan. CDC juga belum melihat reaksi parah lain yang mengkhawatirkan terhadap vaksin.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x