Buntut Kudeta Militer, Peredaran Uang Langka di Myanmar

- 25 Februari 2021, 22:01 WIB
Protes Kudeta Militer Myanmar di Kota Yangon.
Protes Kudeta Militer Myanmar di Kota Yangon. /ARAHKATA/Reuters/SRINGER

 

 

ARAHKATA - Buntut dari hawa panas Myanmar pasca negaranya diambil alih Junta Myanmar atau militer keberadaan uang cash pun semakin langka. 

Hal ini lantaran masyarakat Myanmar memilih menarik sejumlah tabungannya akibat panic buyying saat politik dua kubu pendukung kudeta oleh militer dan keluarga militer dengan kaum anti kudeta Aung San Syu Kyi semakin mendidih.

Terlebih masyarakat Myanmar dibuat kecewa oleh kaum militer dengan menarik semua rekening di tabungan Bank Myawaddy milik kaum junta. 

Baca Juga: Facebook Blokir Akun Militer Myanmar

Dilansir AFP, salah seorang pengusaha bernama Tun Naing mengaku dalam masa ketidakpastian perekonomian Myanmar tentu berefek kepada kepanikan masyarakat Myanmar khususnya pengusaha dan konsumen.

"Ketidakpastian telah memicu kekhawatiran kekurangan uang tunai dan makanan," kata Tun Naing belum lama ini.

Pengusaha 43 tahun itu mengaku sudah lama membaca adanya gelombang panas di pemerintahan Myanmar sejak tudingan kaum militer terhadap Aung San Suu Kyi pada akhir 2020 lalu. Namun, ia masih beranggapan negerinya tidak akan lemah hanya dari tudingan.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x