Indef: Harga BBM Diprediksi Naik dan Kemiskinan Meroket pada Maret 2023

8 Februari 2023, 23:00 WIB
Ilustrasi kemiskinan. /Reuters/

ARAHKATA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan angka kemiskinan meningkat pada Maret 2023 sebagai dampak lanjutan dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Ketika terjadi goncangan baik yang bersifat langsung karena ada kebijakan di dalam negeri maupun tidak langsung bertransmisi lewat katakanlah harga minyak, mereka yang berada di sekitar garis kemiskinan akan rentan jatuh ke kemiskinan," kata peneliti Center of Macroeconomics and Finance Indef Abdul Manap Pulungan dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Selasa, 7 Februari 2023.

Persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 9,57 persen, meningkat 0,03 persen poin terhadap Maret 2022.

Baca Juga: KKB Sandera Pilot Pesawat Susi Air, Susi Pudjiastuti Mohon Doa

Dengan situasi kenaikan harga BBM yang tetap dirasakan mulai Oktober hingga Januari 2023 maka efeknya akan terjadi pada Maret 2023, sehingga diperkirakan angka kemiskinan semakin meningkat.

Persoalan kenaikan harga beras hingga kelangkaan MinyaKita menjadi tanda tekanan pada masyarakat miskin.

Di sisi lain, kenaikan cukai akan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga miskin untuk rokok.

Baca Juga: Bripda HS Bunuh Sopir Taksi Online di Depok, Dalam Proses Dipecat Densus 88

Jika melihat data dari 2007 ke 2022, Abdul mengatakan, jumlah penduduk miskin di Indonesia cenderung menurun tetapi muncul riak-riak atau peningkatan ketika terjadi gejolak ekonomi global terutama pada kenaikan harga BBM yang akhirnya berpengaruh karena tidak diantisipasi dengan baik.

Lebih lanjut, ia menuturkan angka anggaran perlindungan sosial dari 2013 hingga 2022 meningkat cukup tinggi terutama pada 2020 naik hingga 61 persen karena ada pandemi Covid-19, sementara pada 2022 naik 17,27 persen.

Akan tetapi, menurut dia program-program untuk perlindungan sosial sejauh ini hanya untuk menahan rumah tangga tidak jatuh ke angka kemiskinan.

Baca Juga: Densus 88 Bekuk Terduga Teroris Jaringan JI dari Jakarta Sampai Palembang

Pasalnya, rumah tangga atau penduduk yang berada di sekitar garis kemiskinan masih sangat tinggi yakni sekitar 150 juta jiwa. Jika terjadi goncangan seperti kenaikan harga BBM, maka penduduk tersebut rentan jatuh ke kemiskinan.

Pemberdayaan

Abdul mengatakan, perlu ada program-program baru untuk mencegah bertambahnya penduduk miskin dan mengeluarkan orang dari garis kemiskinan, terutama terkait pemberdayaan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability

"Masyarakat yang berada di sekitar garis kemiskinan ini akan juga jatuh ke garis kemiskinan kalau memang tidak ada langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menjaga mereka lewat pemberdayaan-pemberdayaan agar bisa keluar dari garis kemiskinan," katanya.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler