Realisasi Belanja Negara Mencapai Rp 2.041 Triliun

- 24 November 2020, 13:05 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/@srimulyani)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/@srimulyani) /Instagram/@srimulyani

ARAHKATA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Oktober 2020 sebesar Rp 764,9 triliun atau telah mencapai 4,67 persen.

Realisasi belanja negara hingga 31 Oktober 2020 mencapai Rp 2.041 triliun. Realisasi itu mencapai 74,5 persen dari total pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 2.739,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi belanja negara menujukan pertumbuhan sekitar 13,6 persen year on year (yoy) dari tahun 2019 yang hanya sekitar Rp 1.797 triliun.

Baca Juga: PKS Tolak Penghapusan Premium

Jika dirinci berdasarkan jenis belanja negara terbagi menjadi dua yakni belanja pemerintah pusat yang terdiri dari belanja K/L dan belanja Non K/L serta transfer dana ke daerah dan dana desa (TKDD).

Dalam paparan APBN KiTa edisi November 2020, Menkeu memaparkan realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.343,8 triliun dari total pagu pada Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 1.975,2 triliun. Adapun realisasi ini telah mencapai 68 persen dari total pagi.

“Realisasi belanja pemerintah pusat juga tumbuh 19,9 persen yoy dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 1.120,8 triliun,” jelas Menkeu dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Senin 23 November 2020.

Baca Juga: Kemenperin Nilai Peran Pelabuhan Sangat Penting Dalam Perdagangan Internasional

Adapun dalam realisasi belanja pemerintah pusat juga terbagi dari realisasi belanja K/L yang mencapai Rp725,7 triliun hingga Oktober 2020 dari total pagu Rp 836,4 triliun atau meningkat 14,6 persen.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x