Berhasil Membangun Motor Listrik Sporty, Yayasan Budi Luhur Cakti Membuka Diri bagi Investor

- 15 Januari 2021, 09:19 WIB
Penampilan BL SVO1 yang mengundang adrenalin untuk dikendarai.
Penampilan BL SVO1 yang mengundang adrenalin untuk dikendarai. /Arahkata/

ARAHKATA – Penampilan yang mengundang untuk dikendarai, membuat pencinta dunia otomotif roda dua jatuh cinta. Penampilan yang cukup sporty, dengan warna yang memikat, membuat BL SEVO1 dapat menjadi incaran para millenial yang ingin tampil trendy dengan kendaraan ramah lingkungan yang tak kalah tenaga dengan kendaraan-kendaraan konvensional yang selama ini telah beredar dipasaran.

Dengan rasio gear terpasang 1 banding 4, asumsi bobot driver 70-80 Kg serta bobot kendaraan 140 Kg, yang mana top speed mencapai 160-165 Km/jam, BL SEVO1 disetarakan dengan kendaraan yang memiliki kapasitas ruang bakar 250CC, yang berarti dapat dikatakan sebagai kendaraan MOGE (Motor Gede) bagi kaum pencinta motor.

Keberhasilan tersebut tentu dengan harapan yang besar untuk pengembangannya ke depan. Inovasi yang dilakukan, tentu berniat pada manfaat yang akan didukung nantinya.

Baca Juga: Wow… Universitas Budi Luhur Bangun Motor Listrik Setara Motor 250 CC

Menanggapi tentang pengembangan ke depan, Ketua BPH Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro mengungkapkan, tentunya senang sekali hasil riset pusat study yang dihasilkan khususnya oleh Universitas Budi Luhur bisa dikomersialisasikan. Namun, dirinya menggarisbawahi, komersialisasi tersebut tidak ditujukan kepada pihaknya yang saat ini diketahui concern terhadap dunia pendidikan di tanah air.

“Kami akan senang sekali. Tetapi kalau komersialisasi trersebut ditujukan kepada kami, kami akan pusing memikirkan dagangan tersebut nantinya. Mungkin nanti akan ada kolaborasi investor, kami siap. Memang tidak akan mudah, karena tantangan luas sekali di depan kita untuk mewujudkan itu,” ungkap pria yang akrab disapa Bapak Aang ini, Kamis 14 Januari 2021.

BL SEVO1
BL SEVO1

“Saya yakin kalau produk universitas sudah didukung pemerintah dan melahirkan produk, negara kita akan mampu. Tergantung sekarang bagaimana dukungan pemerintah terhadap hal tersebut,” lanutnya.

Baca Juga: Belajar Pemberdayaan Masyarakat Melalui Transfer Teknologi

Mereview latar belakang dirikannya Pusat Study Universitas Budi Luhur, pria yang dikenal juga sebagai mantan pembalap Rally Dakkar ini mengatakan, event rally dakkar, saat pihaknya mendirikan pusat study semangatnya untuk kapasitas bersaing pada rally dakkar (mobil listrik dakkar).

“Dakkar ini spirit untuk mengikuti itu. Kami ingin sekali memang, ingin membuat sesuatu yang kemampuannya harus tertinggi. Jadi saat kita diminta membuat kendaraan yang lebih rendah kualistasnya kita sudah biasa karena selama ini kita membangun kendaraan dengan kemampuan yang terbaik,” ungkapnya.

“Kalau ditanyakan apakah motor ini akan digunakan disirkuit dakkar, kami belum bisa menjawab. Ke depan kami akan mencoba di sirkuit Sentul, selanjutnya di sirkuit Mandalika. Kami antusias untuk itu. Sekali lagi sampai di mana? Saat ini kami sampai di spirit dulu untuk menciptakan kendaraan yang dapat digunakan di balapan,” paparnya.

Sebagai informasi, komponan yang saat ini digunakan oleh BL SEVO1 memang untuk baterai dan dynamo masih menggunakan produk import.  Namun demikian jika diprosentasekan penggunaan produk local mencapai sekitar 80 persen. Hanya komponen utama, yakni baterai dan dynamo saja yang memang belum ada di tanah air.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x