ARAHKATA - Pernahkah Anda mengalami patah tulang? Umumnya dapat terjadi jika tulang menerima tekanan atau benturan yang kekuatannya lebih besar daripada kekuatan tulang.
Patah tulang dapat berdampak di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering terjadi di tulang kaki, tangan, pinggul, rusuk dan selangka.
Musibah itu juga bisa disebabkan oleh kecelakaan berat, tertimpa beban, ataupun serangkaian kejadian lainnya.
Baca Juga: Ini Manfaat Cengkeh, Bisa Jaga Kesehatan Tulang
Dalam masa penyembuhan, ada sejumlah hal yang bisa menghambat penyembuhan kondisi patah tulang atau fraktur dan salah satunya merokok.
Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi dari RS Pusat Otak Nasiona, dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT menyampaikan informasi sebagai berikut.
"Merokok dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan sirkulasi darah, " ujar dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI) itu dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Arahkata Selasa 5 April 2022.
Baca Juga: Respon Kenaikan Harga Rokok, Masyarakat Pilih Beralih ke Tingwe
Hal yang juga menjadi penghambat penyembuhan fraktur yakni pergerakan tulang yang cedera, kondisi kesehatan karena diabetes, gangguan hormon atau penyakit pembuluh darah, fraktur yang berat, rumit dan terinfeksi, dan usia lanjut.
Penatalaksanaan kondisi fraktur pada pasien dengan etiologi penyebab ini maka harus ditangani juga hal-hal yang bisa mempengaruhi penyembuhan fraktur ini," kata Adib.
Dalam penyembuhan, ada risiko gangguan yang bisa dipengaruhi lokasi, jenis fraktur, vaskularisasi, fragmen fraktur, imobilitas, adanya infeksi, penyakit metabolik, nutrisi dan obat-obatan.
Baca Juga: Gawat! Setelah Pandemi, Dunia Hadapi Masalah Ini
Adib mengatakan, sekitar 10 persen fraktur menunjukkan gangguan penyembuhan.
Kasus-kasus yang muncul infeksi terjadi paling banyak pada kondisi fraktur tulang tibia terbuka.
Fase penyembuhan fraktur meliputi terbentuknya inflamasi, pembentukan tulang rawan dari sel induk, penggantian tulang rawan menjadi tulang, fase remodelling.
Baca Juga: 9 Cara Cepat Turunkan Berat Badan Secara Alami, Salah Satunya Tidur!
Pasien perlu memahami fase ini untuk tahu kapan boleh kembali melakukan mobilisasi pada tubuh.
Jika pasien patah tulang ingin cepat sembuh dari cederanya, hendaknya kurangi rokok dan akan lebih baik berhenti merokok sementara.***