Air Murni dan Air Mineral Berbeda, Ini Penjelasannya?

- 1 Februari 2023, 09:26 WIB
Air Murni dan Air Mineral Berbeda, Ini Penjelasannya?
Air Murni dan Air Mineral Berbeda, Ini Penjelasannya? /Alamsyah/ARAHKATA

ARAHKATA - Saat ini masyarakat pada umumnya rata – rata menggunakan air minum dalam kemasan.

Sementara itu masih ada persoalan tentang air minum dalam galon polikarbonat yang mengandung BPA.

Dan sudah banyak juga negara luar yang sudah melarang dalam penggunanaan bahan kimia BPA pada kemasan bahan pangan. Persoalan ini sekarang sudah menjadi masalah tingkat nasional.

Baca Juga: Anggota Gappmi Tegaskan Tolak Pelabelan BPA Pada Galon Guna Ulang

Di Indonesia sendiri BPOM juga sudah berusaha untuk mendesak penggunakan bahan kimia BPA agar tidak di gunakan ke dalam kemasan air minum dalam kemasan.

Zat kimia BPA atau disebut juga Bisphenol A adalah zat kimia yang di gunakan untuk membuat plastik mengeras yang mana bahan ini banyak di gunakan dalam produksi industri plastik polikarbonat.

Biasanya produk yang menggunakan bahan BPA ini di kenal dengan kekuatannya dan bisa di pakai berulang.

Baca Juga: Komnas Anak Minta BPOM Lakukan Pelabelan BPA dan Etilen Glikol Pada Kemasan Plastik

Namun apabila proses setelah produksi kurang di perhatikan, bukan tidak munkin bahan pangan yang di kemas akan tercemar BPA berlebih.

Misal proses pengangkutan galon dari pabrik menuju konsumen terkena langsung paparan sinar matahari atau bahkan galon di banting saat meletakkannya.

Anwar Daud yang merupakan salah satu guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) mengungkap beberapa hasil penelitian internasional tentang bahayanya zat kimia BPA terhadap lingkungan dan manusia.

Baca Juga: Pakar dan Akademisi Sepakat Pelabelan BPA Galon Guna Ulang Tidak Diperlukan

Ia menyebut bahwa apabila bahan pangan yang tercemar zat BPA berlebih dan di komsumsi akan menyebabkan terganggunya sistem kardiovaskular dan sistem reproduksi dan bahkan bisa mengganggu perkembangan otak.

Dan kelebihan zat BPA juga akan mengakibatkan gangguan ginjal, diabetes, sampai kanker.

Dengan banyaknya masalah yang di akibatkan oleh zat BPA ini pada kemasan pangan, banyak ahli kesehatan yang menyarankan untuk mengurangi penggunaan produk yang mengandung BPA.

Baca Juga: Expert Forum Memahami Tujuan Pelabelan BPA pada Galon Air Minum

Dan bisa beralih ke produk yang bebas BPA. Salah satunya yaitu produk air minum CLEO. Kemasan yang di gunakan untuk menampung air minum CLEO Free BPA dengan desain eco shape dan tentunya akan lebih ramah lingkungan.

Sehingga air aka sangat aman di konsumsi dan terjaga kualitasnya, selain itu juga mendukung pelestarian lingkungan hidup.

Melisa Patricia selaku Wakil Direktur Utama PT. Sariguna Primatirta Tbk dalam keterangan pers menyebutkan bahwa dengan masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan serta produk berkualitas akan membuat mereka lebih memilih serta memilah lagi makanan serta minuman yang di konsumsi dan selanjutnya akan berdampak kepada meningkatnya konsumsi air minum dalam kemasan.

Baca Juga: Prof. Dr. Anwar Daud: Pelabelan BPA Kemasan Kaleng Lebih Cocok Ketimbang AMDK

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang FMCG, CLEO fokus pada pemenuhan air minum dalam kemasan khususnya pada produk galon, imbuh Melisa Patricia dalam keterangan pers tersebut.

Selain galon CLEO yang sudah bebas dari zat BPA, Cleo juga menyediakan air minum yang murni dengan menggunakan teknologi yang di sebut nano-filtrasi, sehingga akan menghasilkan air minum yang 20x lebih murni dengan kadar TDS di bawah 10 ppm yang selanjutnya akan sangat baik jika di konsumsi untuk kebutuhan sehari – hari.

Dan juga air minum CLEO juga memiliki rasa yang ringan jika di banding dengan produk lain, sehingga akan membuatnya aman untuk kesehatan tubuh serta ginjal.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x