Network
ARAHKATA - Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kumbul Kuswidjanto Sudjadi mengatakan, integritas antikorupsi harus dibentengi sejak dini hingga ke liang kubur.
Awalnya, Kumbul mengatakan bahwa melakukan tindak pidana korupsi merupakan sebuah pilihan. Dia mengumpamakan tindak pidana korupsi layaknya orang bertamu dan ditawari makan.
"Korupsi itu pilihan, sama seperti rekan-rekan datang ke saya, terus saya kasih makan, mau dimakan atau tidak itu kan pilihan," kata Kumbul dalam diskusi terbatas bertajuk "Intervensi KPK dalam Pencegahan Korupsi di Dunia Usaha" di Perpustakaan KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 29 April 2021.
Baca Juga: Ucapan Selamat Idul Fitri 2021 Ini Penuh Makna untuk Keluarga Tercinta
Kata Kumbul, pilihan itu didasari oleh keyakinan. Dari keyakinan itu akan tumbuh yang namanya niat untuk melakukan tindak pidana korupsi atau tidak.
"Kami, dari Kedeputian Pendidikan Masyarakat tugasnya memberikan keyakinan kepada masyarakat kalau korupsi jahat, dampaknya buruk, jadi jangan melakukan korupsi," imbuhnya.
Nilai-nilai antikorupsi ini, lanjut Kumbul, akan dimasukan ke dalam kurikulum sekolah di semua jenjang. Mulai dari TK hingga perguruan tinggi.
Baca Juga: Rekomendasi Isi Hampers Lebaran 2021 yang Patut Dicoba
"Kita bekerjasama dengan Kemendikbud dan lembaga-lembaga pendidikan lain memang salah satunya adalah untuk menjadikan kurikulum antikorupsi di sekolah-sekolah dari mulai TK hingga perguruan tinggi," ujarnya.
Selama menunggu proses masuk ke kurikulum, KPK akan mengupayakan integritas antikorupsi di jam-jam ekstra kurikuler.
