KPK Diminta Selidiki Mega Proyek Satelit Satria

- 19 Mei 2022, 19:58 WIB
Ilustrasi Satelit Satria
Ilustrasi Satelit Satria /Kemkominfo

Lebih mengkhawatirkan lagi terkait proyek satelit Bakti Kominfo, terdapat temuan BPK dalam IHPS II 2020 tercatat kerugian negara sebesar Rp103,5 miliar.

“Adanya kerugian negara ini disebabkan karena Kominfo belum menggunakan satelit yang telah disewa serta pemesanan layanan cloud dengan spesifikasi dan kapasitas yang melebihi kebutuhan,” tukasnya.

Baca Juga: Ketua KPK: Harun Masiku Tak Bisa Tidur Nyenyak Karena Masih Diburu

Dalam pengerjaannya sendiri, proyek satelit Satria yang seharusnya dijadwalkan beres dan bisa mengorbit pada akhir 2020 malah molor ke 2023.

Atas molornya proyek satelit Satria, Bakti Kominfo beralasan karena pandemi Covid-19 dan keamanan di Papua serta kondisi geografis.

Belum beres mega proyek satelit Satria, Bakti Kominfo kembali menggeber proyek sejenis yakni satelit HBS (Hot Backup Satelit).

Baca Juga: Tersangka Kasus Mafia Minyak Goreng Lin Che Wei Dibui di Rutan Salemba

Pada proyek satelit HBS sendiri berdasarkan RUP Rencana Umum Pengadaan 2022, Bakti Kominfo menetapkan pagu Rp3.975.687.100.000.

Dalam perjalanannya anggaran proyek satelit HBS mengalami kenaikan fantastis sebesar Rp1,3 triliun, menjadi Rp5,2 triliun.

Pemenang proyek satelit HBS yakni Kemitraan Nusantara Jaya dikatakan Uchok juga sangat mencurigakan.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah