Baca Juga: Mendiang Ayah Ditagih Utang Tamara Bleszynski Meradang Lapor ke Polda Jabar
Terakhir, Thurman menyampaikan apresiasi kepada petugas Pemasyarakatan khususnya wali/petugas pembinaan napiter yang telah berhasil membangun hubungan positif ini di Lapas.
“Berkat kinerja petugas, program pembinaan napiter dapat berhasil. Tak sedikit pula di antara mereka yang berikrar setia kepada NKRI,” tandasnya.
Sementara itu, Solahudin mengungkapkan bahwa pelatihan juga bertujuan untuk mencegah petugas Pemasyarakatan terpapar paham radikalisme.
Baca Juga: Gelar Apresiasi 'Setapak Perubahan Polri', Kapolri: Bentuk Dukungan Masyarakat agar Polri Lebih Baik
“Jika dianalogikan seperti virus COVID-19, yang paling rentan terpapar adalah tenaga kesehatan. Seperti itu juga di Lapas, sebagai orang yang paling sering bersentuhan dengan napiter, petugas Pemasyarakatan juga sangat rentan terpapar paham radikalisme. Untuk itu, mereka perlu dibekali dengan perspektif yang benar mengenai ekstremisme kekerasan,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Umum AIDA, Hasibullah Satrawi dan Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Tonny Nainggolan.***